BAUBAU – 763 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi, antusias mengikuti rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo.
Kali ini, Selasa 5 Oktober 2021, kegiatan virtual itu berlangsung di Baubau, Sulawesi Tenggara.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari dosen, Asrul Sani yang membawakan materi “Digital Marketing untuk Petani dan Nelayan di Tengah Pendemi Covid-19”; Co-Founder Olride, Rama Hidayat materi etika digital berjudul “Etika Pemasaran Produk Lokal di Toko Daring” dan jurnalis Kompas TV, Defriatno Neke dengan tema budaya digital tentang “Peran Literasi Digital Mengubah Pola Pikir Konsumtif Menjadi Lebih Produktif” serta Pemengaruh, Lois Tangel dengan tema keamanan digital mengenai “Tips Aman Berbelanja Daring”.
Jalannya acara dipandu oleh Moh. Ansari selaku moderator.
Pemateri pertama, Asrul, mengatakan, digitalisasi alur kerja nelayan dan petani dari inventarisasi aset & infrastruktur hingga pascaproduksi & pemasaran akan memudahkan usaha mereka go online.
“Kepedulian terhadap konsumen dan kerjasama tim usaha daring dalam menerapkan strategi pemasaran jadi kunci kesuksesan petani & nelayan mengembangkan usaha digital,” jelasnya.
Berikutnya, Rama, menyampaikan, penerapan etika dalam memasarkan produk lokal di toko daring menjadi penting karena berpengaruh pada pembentukan citra yang baik di mata pelanggan. Citra positif ini akan meningkatkan kepercayaan terhadap produk atau usaha yang pada akhirnya mampu memaksimalkan keuntungan.
“Sikap ramah, jujur, dan amanah jadi kunci menarik hati pelanggan,” jelasnya.
Sebagai pemateri ketiga, Defriatno, mengatakan bahwa perdagangan digital menawarkan beragam kemudahan pemasaran produk, pembayaran, dan berbagai fitur di laman usaha daring.
Menurutnya, kemudahan-kemudahan itu selayaknya dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas usaha, bukan justru membuat kita boros belanja daring.
“Bedakan antara kebutuhan dan keinginan serta atur keuangan secara ketat dan disiplin agar kita tak terjebak konsumerisme,” pesannya.
Adapun Lois, sebagai pemateri terakhir, menyatakan, dengan digitalisasi, semua terasa jauh lebih mudah dan bisa menjelajah banyak hal, termasuk dalam belanja daring. Namun kemudahan ini bisa jadi bumerang jika kita tak membekali diri dengan perbaruan kemajuan teknologi dan internet.
“Bijaklah dalam memilih penjual atau toko daring yang terpercaya, jangan sampai harapan tak sesuai realita,” sarannya.
Pada sesi tanya jawab, salah satu pertanyaan menarik peserta, di antaranya tentang bagaimana menanggapi godaan promosi lewat algoritma di ponsel pintar dan media sosial.
Narasumber menyarankan, pertimbangkanlah kebutuhan yang benar-benar penting dan mendesak serta kontrol hasrat belanja agar tak boros.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***