KRAK Sulteng Apresiasi Kinerja Kajati Lama, Minta Kajati Baru Lebih Getol Berantas Korupsi

oleh -
Harsono Bareki

PALU- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Harsono Bareki mengapresiasi kinerja Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulteng Agus Salim atas kinerjanya selama bertugas 1 tahun dan 7 bulan di Sulteng dalam penegakkan hukum khususnya tindak pidana korupsi (Tipikor).

Olehnya sebut dia, sangat tepat Jaksa Agung ST. Burhanuddin mendorong Agus Salim naik kelas ditempatkan menjadi Kajati Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Saya apresiasi kinerja Kajati Agus Salim dalam penegakkan hukum khususnya Tipikor diantaranya penanganan kasus dugaan korupsi Bank Sulteng, Alkes Poso , Universitas Tadulako (Untad), Bawaslu Sulteng,”kata Koordinator LSM KRAK Sulteng Harsono di sela-sela pisah sambut Kepala Kejaksaan Tinggi Sulteng dari pejabat lama Agus Salim ,S.H.,M.H ke pejabat baru Dr.Bambang Hariyanto, bertempat di Hotel Best Western Plus Coco Palu, Jalan Basuki Rahmat, Kota Palu, Rabu (8/5) malam.

Ia menilai selama Agus Salim bertugas sudah nampak kinerjanya, meskipun masih ada kekurangan. Hal tersebut manusiawi.

Untuk itu ujar dia, bergantinya Agus Salim ke Bambang Kajati Sulteng yang baru, agar lebih getol lagi memberantas korupsi Sulteng.

Menurutnya, korupsi Sulteng sudah sangat menghawatirkan, sebagai ketua lembaga anti korupsi berharap Bambang lebih kencang lagi dari Agus Salim.

“Utamanya kasus-kasus anggaran ratusan miliar ditangani serta dikerjakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dinilai terlalu banyak kecolongan-kecolongan. Pekerjaan BUMN tidak selesai dan sesuai harapan,” pungkasnya.

Sementara, Agus Salim membeberkan tugas dan fungsi kejaksaan, satu-satunya lembaga diberi undang-undang menuntut adalah kejaksaan. Dalam strateginya ada penindakan dan pencegah. Ia lebih pada pencegahan.

“Kalau bisa kita cegah, jauh lebih baik ketimbang penindakkan, sebab costnya lebih tinggi,” katanya.

Ia berharap, kalau Kajati mengundang lantai V semata-mata klarifikasi, tapi kalau yang sudah nakal-nakal menganggu tata kelola dibangun oleh gubernur.

“Terpaksa mohon Izin gubernur kita kesampingkan,demi tegaknya NKRI,” pungkasnya.

Bambang Hariyanto berharap pada Gubernur, Forkompimda dan stakeholder apa diberikan kepada Agus juga diberikan kepada dirinya.

“Insyallah saya kurang lebihnya sama,” katanya.

Ia mengatakan, sudah menjadi tugas pihaknya dalam pencegahan dan penindakkan.

“Saya akan membuat suasana sejuk. Mungkin permisi dengan pak gub, izin ini ada yang nakal.

“Gimana ini pak Gub, pak Kapolda kenapa perkara ini ngak kembali-kembali. Sama dengan pak Danrem, daerah sana kurang aman,” pungkasnya.

Dalam pisah sambut tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, Wagub Ma’mun Amir, serta forkopimda, Kejari dan Kacabjari Sulteng.

Reporter: IKRAM