PALU – KPU Provinsi Sulteng memggelar cerdas cermat Pemilu antar perguruan tinggi, di Auditorium IAIN Palu, Jalan Diponegoro, Kamis (09/08).
Masing-masing perguruan tinggi mengirimkan dua regu untuk adu kemampuan di ajang yang baru pertama kali digelar tersebut.
Di sesi pertama, tim Universitas Tadulako (Untad) 1 berhasil menyingkirkan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu 1 dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu 1.
Tim Untad pun dinyatakan berhak maju ke babak final.
Demikian halnya pada sesi kedua, tim Untad tetap tidak terbendung oleh lawan-lawannya. Di sesi ini, tim keduanya berhasil menjinakkan tim kuat Universitas Alkhairaat (Unisa) dan IAIN. Untad 2 akhirnya melaju ke final bersama saudaranya.
Sesi ketiga berlangsung menegangkan. Tim Unismuh 2 head to head dengan Unisa 2. Unisa sempat unggul lebih dulu, sebelum akhirnya menyerah di babak rebutan. Tercatat sebanyak 400 poin milik Unisa yang tergerus oleh panitia akibat salah memberikan jawaban. Tim Unismuh pun melaju ke final menemani duo Untad yang tampil mendominasi sejak babak penyisihan.
Cerdas Cermat Pemilu 2019 ini adalah rangkaian kegiatan Goes to Campus yang digagas KPU Provinsi Sulteng.
Hasil akhirnya, Untad keluar menjadi juara 1 dan II. Sementara posisi ketiga diraih Unismuh Palu.
Pemenang berhak mendapatkan tropi, piagam penghargaan dan biaya pembinaan.
Kegiatan itu dinilai oleh tiga juri, yakni Dr. Timuddin Mbouw, Dr. Muhtadin Dg. Mustafa dan Samsul Gafur, SH.
Anggota KPU Provinsi Sulteng, Sahran Raden mengatakan, materi pertanyaan kepada peserta cerdas cermat adalah Pancasila, UUD 1945, wawasan kebangsaan dan kepemiluan.
Dia menilai, ketiga materi ini penting bagi mahasiswa untuk mewarnai segmen kehidupan.
“Materi Pancasila dan UUD 1945 adalah pondasi dasar, ideologi kenegaraan yang harus ditanamkan untuk mewarnai kehidupan kita,” jelasnya.
Sementara materi wawasan kebangsaan, kata dia, bertujuan menggali nilai-nilai pengetahuan mahasiswa.
“Kita tahu saat ini ada yang disebut radikalisme yang masuk ke kampus. Olehnya, cerdas cermat Pemilu ini menjadi pintu masuk KPU untuk dalam rangka melakukan deradikalisasi sebagai bagian dari program demokrasi untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan,” urainya.
Kemudian, kata dia, materi kepemiluan untuk menggali pengetahuan mahasiswa tentang kepemiluan sehingga mereka dikategorikan aktif berpartisipasi dalam menyukseskan Pemilu 2019. (IWANLAKI)