PALU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palu mulai mendistribusikan logistik Pemilu ke seluruh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di delapan wilayah, Senin (15/04).
“Hari ini kami (KPU) baru akan mendistribusikan logistik pemilu khususnya kota suara,bilik suara, kertas suara dan lainnya ke PPS,” kata Ketua KPU setempat, Agusalim Wahid, Senin.
Menyangkut C6 (surat undangan) memilih, kata dia, sudah didistribusikan langsung ke PPS dan sementara dibagikan kepada peserta pemilu yang ada di 46 kelurahan dari delapan kecamatan di Kota Palu.
Sejumlah polisi dengan senjata lengkap terlihat mengawal ketat pendistribusian logistik Pemilu 2019 di sejumlah wilayah tergolong rawan.
Distribusi diprioritaskan pada empat kecamatan yang rawan karena wilayahnya ada yang harus melalui perbukitan dan juga banyak sungai.
Empat kecamatan yang mendapat perhatian karena dianggap rawan tersebut adalah Mantikulore, Taweli, Ulujadi dan Palu Utara.
“Waktu pendistribusian dua hari dari tanggal 15-16 April 2019,” katanya.
KPU sangat berharap, warga yang sudah terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap) maupun belum, tetapi sudah mengantongi KTP dan surat keterangan (suket) perekamanan KTP elektronik juga bisa menyalurkan suaranya pada hari pelaksanaan Pemilu serentak Pileg/Pilpres yang berlangsung pada hari Rabu 17 April 2019.
Pendistribusian logistik Pemilu 2019 dikawal aparat dari Polri/TNI.
Dia juga meminta para KPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) dapat melaksanakan tugas yang telah dipercayakan dengan penuh tanggungjawab.
Pantauan di sejumlah wilayah di Kota Palu, KPPS tampak sibuk menyiapkan TPS sesuai titik-titik yang telah ditetapkan.
Seperti TPS 05 yang terletak di Jalan Kancil Bawah, Kelurahan Tatura terlihat sejak hari Minggu (14/4) sudah menyediakan dan memasang tenda untuk kelancaran pelaksanaan pesta demokrasi lima tahun sekali itu.
Begitu halnya TPS lain yakni TPS 01 di wilayah RW01 Kelurahan Tatura. Berikut TPS yang ada di lokasi-lokasi pengungsian, termasuk di Kelurahan Petobo dan Balaroa, wilayah permukiman yang dilanda bencana alam likuefaksi.
Bahkan, beberapa warga menyatakan sudah tidak sabar lagi menanti hari “H” Pemilu 2019.
“Saya siap menyalurkan suara untuk memilih wakil-wakil rakyat dan Presiden/Wakil Presiden RI untuk masa bakti 2019-2023,” kata Murni yang juga salah seorang relasi demokrasi.
Hal senada juga disampaikan Fais. Salah seorang warga korban gempabumi dan Likuefaksi di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat.
Di Kota Palu ada delapan kecamatan, empat kecamatan lain adalah Palu Barat, Palu Timur, Palu Selatan dan Tatanga.
Jumlah pemilih di Kota Palu sesuai daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan KPU sekitar 213.000 jiwa tersebar di 1.075 TPS yang ada di 46 kelurahan dari delapan kecamatan. (RIFAY/ANT)