PALU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Morowali Utara (Morut) telah mengidentifikasi sekitar 11 Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di wilayah kerjanya.
Belasan Warga Negara Asing (WNA) tersebut bekerja di salah satu perusahaan nikel di Morut, yakni PT Central Omega Resources (COR) Industri Indonesia.
Pihak KPU Morut sendiri mengakui adanya kerawanan para WNA tersebut untuk masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019, sebagaimana yang terjadi di wilayah lain di Indonesia.
Namun pihak KPU menjamin, meski ada WNA yang tinggal di Morut, namun tidak ada satupun yang masuk dalam DPT.
“Sampai dengan saat ini WNA tidak ada dalam DPT Morut. Memang ada sekitar 11 orang WNA yang kerja di PT COR, tetapi mereka tidak masuk dalam DPT, DPTb (Daftar Pemilih Tambahan) ataupun DPK (Daftar Pemilih Khusus),” ujar Ketua KPU Morut, Yusri Ibrahim yang dihubungi media ini, Senin (11/03).
Selain memastikan bahwa tidak ada WNA yang masuk dalam DPT, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat.
Hasil koordinasi tersebut menyatakan bahwa tidak ada WNA yang masuk sebagai penduduk Morut.
Sebelumnya, Bawaslu menemukan sebanyak 103 WNA tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tersebar di 17 provinsi dan 54 kabupaten/kota di Indonesia.
Di Sulteng sendiri, Bawaslu juga sempat menemukan WNA asal India yang terdaftar di DPT Tojo Una-Una (Touna).
WNA itu merupakan karyawan salah satu perusahaan minyak kelapa (PT. Saraswati).
Meski demikian, WNA tersebut dipastikan tidak bisa mencoblos saat Pemilu 17 April nanti karena namanya juga sudah dihilangkan dari DPT.
“Langsung kami coret dan dipastikan yang bersangkutan tidak akan memilih pada tanggal 17 April nanti,” kata Ketua KPU Touna, Dirwansyah.
Hal senada juga disampaikan Ketua KPU Sulteng, Tanwir Lamaming. Menurutnya, WNA yang terdaftar di DPT Touna tersebut telah dicoret dan dipastikan tidak bisa memilih.
“Kami tidak menyangka juga kalau ada WNA yang bisa masuk di DPT Touna. Harusnya yang rawan itu di Morowali atau Morut, tapi justru di Morowali dan Morut tidak ada yang masuk di DPT,” ujarnya. (RIFAY)