PALU – Kota Rame, satu-satunya toko kaset analog atau pita yang bertahan di Kota Palu.

Posisinya berada di antara deretan pertokoan yang cukup padat. Namanya tidak menonjol dari tepi jalan, sehingga banyak yang tidak mengetahui, kecuali para penggemar musik era 90-an.

Meskipun sejak beberapa tahun silam dunia industri musik didominasi kemasan VCD (Video Compack Disc) dan digitalisasi melalui jejaring internet, toko kaset di Jalan Hasanuddin, Kota Palu ini tetap bertahan.

Toko kaset legendaris ini buka setiap hari, meskipun pembeli yang datang tidak seramai puluhan tahun silam, bahkan kadang sehari tidak ada pembeli.

Jenis lagu yang dipajang di etalase pun sangat beragam. Dari penyanyi legend era 60-an hingga pendatang, baru masih tersedia, baik kaset produksi lama maupun reproduksi terbaru.

Genrenya pun beragam, ada lagu pop, dangdut, rock, klasik dan keroncong. Termasuk lagu-lagu rock Barat dari yang paling lama hingga terbaru pun masih tersedia.

“Dibanding beberapa tahun silam, memang saat ini pengunjung tidak begitu banyak, tapi masih saja ada yang datang mencari lagu dalam kemasan pita kaset,” kata Ny. David, istri dari David, perintis toko kaset Kota Rame.

FOTO: media.alkhairaat.id/Jamrin AB

Toko ini dibuka sejak awal 1980-an. David sang pemiliknya sendiri sangat dikenal di kalangan pencinta musik di Kota Palu.

David sendiri telah meninggal dunia, 2 September 2021 lalu karena sakit. Semasa hidupnya, Koh David, begitu dia akrab disapa, sangat menguasai seluruh genre musik dalam maupun luar negeri. Dengan menyebut judul, pencipta dan penyanyi, dengan cekatan ia langsung mengetahui letak susunan kaset di antara ratusan, bahkan ribuan keping yang tersusun di etalase tokonya.

Pemahamannya terhadap musik sangat baik, sehingga para produser dan pencipta lagu-lagu daerah Kaili sangat mengenalnya.

Dari toko inilah lagu-lagu daerah Kaili banyak dipasarkan, seperti ciptaan Hasan Bahasyuan sejak 1980-an hngga 1990-an.
Hingga kini masih ada beberapa keping album ciptaan sang maestro yang dijual, yaitu hasil rekaman produser dan penyanyi Abu Syamsuddin bersama Laila Bahasyuan dan Suaib Djafar.

“Meskipun orang cenderung memutar lagu melalui VCD, tapi kami tetap menyediakan kaset pita. Peminatnya masih ada kok,” kata Ny. David.

Menurutnya, kaset lagu yang masih sering dicari adalah jenis musik rock maupun lagu-lagu yang sedang trend.

Sampai kapan toko ini bertahan? Yang pasti pada masanya.

Di Kota Palu pernah memiliki banyak toko kaset selain Kota Rame, semacam Studio 1, Studio Studio 3, Planet, dan Toko Kelapa.

Sejak maraknya digitalisasi music melalui MP3 dan bertebaran di youtube, toko-toko kaset itu pun gulung tikar.

Hanya Kota Rame yang bertahan di tengah persaingan.

Reporter : Jamrin AB/Editor : Rifay