PALU – Jumah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Palu yang berstatus negeri di Kota Palu telah mencapai 14.

“Dulu bertahun-tahun hanya ada dua PAUD negeri. Ini juga sejalan dengan program wajib belajar 13 tahun, di mana anak-anak sebelum masuk SD harus menempuh satu tahun di PAUD. Untuk PAUD negeri sudah gratis, sementara untuk PAUD swasta masih terus kita sinergikan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Palu, Hardi, pada pembukaan rangkaian kegiatan Gebyar PAUD 2025, di halaman Kantor Wali Kota Palu, Selasa (30/09).

Hardi berharap, gebyar PAUD bertema “PAUD Hebat, Anak Cerdas, Bersama Wujudkan Wajib Belajar 13 Tahun” ini menjadi momentum memperkuat peran PAUD sebagai pondasi awal pendidikan sekaligus mencetak generasi penerus Kota Palu yang cerdas, sehat, dan berkarakter.

Bunda PAUD Kota Palu, Diah Puspita, mengatakan, kegiatan ini bukan sekadar ajang olahraga, namun juga wadah untuk menanamkan nilai kebersamaan sejak dini.

“Melalui kegiatan ini, anak-anak kita belajar merajut kebersamaan, mempererat hubungan antara guru, orang tua, kepala sekolah, sekaligus menanamkan budaya hidup sehat. Harapannya, anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang sehat, ceria, gembira, dan berakhlak mulia,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan pentingnya pendidikan 13 tahun yang dimulai sejak PAUD. Kata dia, di usia PAUD inilah sekitar 80% otak kanan anak terbentuk.

“Jadi kalau kita ingin mengajarkan nilai-nilai kebaikan, inilah waktunya. Di PAUD bukan hanya baca, tulis, dan hitung, tapi juga pembentukan karakter dan akhlak mulia,” katanya.

Kegiatan diawali dengan berbagai aktivitas olahraga, di antaranya senam bersama “7 Kebiasaan Anak Sehat Indonesia Hebat”, senam Tabola-Bale, serta jalan sehat bersama yang diikuti guru, orang tua, dan anak-anak PAUD se-Kota Palu. ***