Palu- Sebanyak 250 orang pelaku UMKM se Kota Palu mengikuti kegiatan sosialisasi

Koperasi RMP gelar sosialisasi perizinan dan permodalan Usaha Mikro dan UMKM. Kegiatan ini diikuti sebanyak 250 orang pelaku UMKM se Kota Palu.

Ketua Umum Koperasi RMP Indonesia Mahfud Masuara mengatakan, sosialisasi ini sangat penting dan bermanfaat untuk para pelaku usaha UMKM, dimana dalam pertemuan tersebut membahas pentingnya memahami perizinan dan permodalan dalam UMKM.

Ada dua hal menjadi inti kegiatan ini, pelaku UMKM binaan koperasi RMP dihadirkan secara bersamaan dengan pelaku usaha. Sekedar diketahui bersama, bahwa pendataan awal pelaku UMKM binaan koperasi RMP sejumlah 2000-an orang, hanya di Kota Palu. Kemudian data ini difaktualkan, dengan mendata kembali.

“Diawali dengan komunikasi telepon lalu dilanjutkan dengan mengunjungi secara faktual tempat usaha, jenis usaha sampai pada komitmen untuk bisa hadir pada saat ini. Sehingga sosialisasi hari ini merupakan rangkaian panjang dari keseriusan kami dalam menata kelolah pelaku UMKM di kota Palu. Sebagai bonus kegiatan ini, maka kami menyiapkan baju kaos pelaku UMKM Binaan Koperasi RMP, dan pemberian paket sembako kepada seluruh peserta sosialisasi tersebut,” kata Mahfud Masuara.

Ketua Dewan Pembina RMP Rony Saputra mengatakan, bahwa Koperasi RMP benar-benar serius dengan pengembangan koperasi, dengan fokus melakukan pembinaan pelaku UMKM di Kota Palu. Sejak Koperasi RMP hadir, fokus pada sektor UMKM.

“Bagaimana mendorong pelaku UMKM bisa tumbuh kembang dan mandiri. Ini tentu perlu intervensi secara serius. Intervensi dalam bentuk modal, pasar dan tentu keilmuan. Paling dasar, pelaku UMKM harus punya ilmu menghitung modal, agar bisa membuat perencanaan usaha,” ujar Rony Saputra.

Lebih lanjut, tenaga ahli gubernur Sulteng bidang investasi dan ekonomi ini menuturkan, bahwa, sangat penting membangun konektivitas dalam usaha, dan tentu bekerjasama dengan pemerintah, perbankan serta swasta untuk jaringan pasar yang lebih luas.

Dalam sosialisasi kali ini diisi dengan serangkaian pemateri lainnya seperti pemateri lainnya datang dari Kadis Perizinan Kota Palu Syarifudin. Syarifudin menjelaskan, bagaimana cara mendaftarkan usaha agar memiliki NIB, Nomor Induk Berusaha. NIB sangat penting karena menjadi salah satu syarat pelaku usaha masuk dalam data bese pemerintah. Sudah tentu pelaku UMKM yang belum memiliki NIB akan dibantu, hingga dapat memiliki NIB masing-masing pelaku usaha.

Senada Ramli mewakili kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulteng bidang pemberdayaan usaha dan kepala bidang koperasi UMKM) mengatakan, bagaimana pentingnya bergabung di koperasi sebagai wadah membangun ekonomi dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Kami sangat bersyukur dan tentu berbangga pada koperasi RMP, yang pada hari ini sudah mengumpulkan pelaku UMKM, tentu ini sangat membantu kami, pemerintah dalam membantu ekonomi masyarakat melalui UMKM, sebagaimana visi misi bapak Gubernur Sulteng.

Sementara pemateri selanjutnya dari sisi permodalan dari pihak perbankan BI, BRI dan Bank Sulteng mengatakan, tidak tanggung-tanggung, koperasi RMP menghadirkan tiga bank. Antara lain, Bank Indonesia, BI, yang diwakili oleh Andi Sabirin dan Akbar Harap. Bank BRI oleh Hi.Niko, dan Bank Sulteng, Moh.Saiful. Ketiga lembaga perbank-kan ini menjelaskan secara apik bagaimana cara untuk bisa bekerjasama dan mendapatkan bantuan modal dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan bunga rendah.

Akhirnya, melalui kegiatan sosialisasi kali ini, koperasi RMP menjadi fasilitator bagi pelaku UMKM sebagai binaan koperasi produsen RMP Indonesia Mandiri. Serta koperasi RMP akan bermitra dengan dengan semua narasumber pada kegiatan sosialisasi hari ini.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG