PARIMO – Tercatat angka konsumsi beras di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai 56.702 ton per tahun.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Parimo, Sitti Wahyuni Borman mengungkapkan, produksi beras kabupaten ini lebih dari cukup untuk konsumsi lokal, sesuai perhitungan Neraca Bahan Makanan Ketersediaan (NBM Ketersediaan) tahun 2021 jumlah produksi beras mencapai 149.520 ton.
“Ketersediaan pangan untuk daerah ini selalu terpenuhi setiap tahun, seiring dengan produktifnya petani menanam padi,” ungkapnya ditemu, Selasa (15/03).
Ia mengatakan, dari hasil panen petani mengalami surplus sebanyak 102.846 ton, membuat pelaku usaha tidak jarang memasarkan komoditas tersebut, sampai keluar daerah dengan sasaran Pasar Manado, Gorontalo hingga Kalimantan Timur.
Ia mengaku, Pemerintah kabupaten (Pemkab) juga menyiapkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 28,608 ton, yang dipersiapkan untuk mengantisipasi terjadi kondisi darurat akibat dampak bencana alam dan sebagainya.
“Selain surplus, tahun ini kami meminta tambahan anggaran untuk kepentingan penambahan CBP sekitar 20 ton. Mengingat ketersediaan pangan khususnya komoditas padi melimpah, menjadi andalan Sulteng penyangga ketahanan pangan,” jelasnya.
Kata dia, sektor lainnya yang memiliki produksi cukup yakni, komoditi jagung mencapai 588 ton per tahun dengan produktivitas 40,36 kwintal per hektare dengan luas tanam 14.575 hektare.
Guna menciptakan ketahanan pangan yang ideal, pemerintah setempat juga mendorong keanekaragaman pangan sebagai upaya mengantisipasi kerawanan pangan.
Ia menambahkan, penganekaragaman bahan pangan tersebut, Parimo telah memproduksi sejumlah komoditas di luar sub sektor tanaman pangan sebagai komoditas unggulan (padi dan jagung).
“Upaya penganekaragaman pangan, tentunya kami berkolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) setempat termasuk pemangku kepentingan dalam rangka mendorong petani meningkatkan produksi,” pungkasnya.
Reporter: Mawan
Editor : Yamin