PALU – KONI Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menargetkan 10 emas pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Sekretaris Umum KONI Sulteng Husin Alwi mengatakan, dalam empat bulan di bawah kepemimpinan Nizar Rahmatu, banyak perubahan perubahan yang dialami, terutama pada pelaksanaan PON di Papua. Kontingen Sulteng berhasil meraih peringkat 14, dengan perolehan medali 12, dengan rincian satu medali emas, lima perak dan enam perunggu.

“Dalam sejarah KONI baru kali ini meraih medali 10 masuk pada peringkat 14, ini prestasi luar biasa,” kata Husin Alwi dalam sambutannya pada Pelantikan Pengurus KONI Sulteng di Sutan Raja Hotel, Selasa malam (9/10).

Untuk prestasi ini, pihaknya terus berupaya lebih meningkatkan prestasi lagi, sehingga pada PON di Medan dan Aceh tahun 2024 mendatang Sulteng bisa mencetak prestasi yang lebih besar.

Ketua Umum KONI Sulteng Nizar Rahmatu mengatakan, olahraga tidak bisa dibangun hanya satu pihak saja. Sebagaimana visi-misi KONI, KONI yang mandiri dan profesional menuju puncak prestasi, ingin melibatkan semua pihak dan pemangku kepentingan, juga harus terlibat, karena dalam dalam olahraga ada harga diri dan kebanggaan.

“Sesuatu dikerja sendiri tidak ada nilainya. Untuk itu saya mengajak semua pihak,pemangku kepentingan mari kita bersatu memajukan olahraga di bumi Sulawesi Tengah tercinta ini,” ujar Nizar Rahmatu.

Nizar juga mengatakan, sesuai harapan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, pada PON XXI di Aceh dan Medan tahun 2024 Sulteng harus bisa meraih 10 medali emas. Adanya harapan itu, pihaknya akan fokus pada seluruh olah raga andalan, sehingga cita-cita tersebut dapat terwujudkan.

Menurutnya, rapat kerja Rabu hari ini (10/11) akan membahas 10 cabang olahraga andalan dan cabor sepak bola.

“Kenapa harus ada cabor sepak bola karena kami menjalankan perintah dari istana negara sesuai Inpres nomor 3 tahun 2019 tentang pembangunan persepak bolaan nasional,sepak bola dimulai dari tingkat dusun, kecamatan, Kabupaten,kota dan tingkat Provinsi harus di laksanakan,” ujar Nizar Rahmatu.

Sementara KONI Pusat Marciano Norman mengatakan, pelaksanaan PON XX di Papua baru baru ini pelaksanaannya diawali beberapa keraguan oleh calon peserta, pertama dikarenakan dihadapkan masa pandemik 2019, yang di jadwalkan tahun 2020 sehingga di undur tahun 2021 tahun ini kedua diketahui kondisi Papua yang dinamis.

“Alhamdulillah atas ijin Allah pelaksanaan PON di Papua berjalan dengan lancar.Atas dorongan 34 gubernur menyiapkan atlit sebaik-baiknya bertanding di PON XX , Pekan Olahraga Nasional ada salah satu Iven pemersatu bangsa,” ujar Marciano Norman.

Tidak hanya pelantikan, KONI juga menggelar deklarasi kesiapan menjadi tuan rumah bersama PON XX11 tahun 2028 Gorontalo dan Sulteng Go khatulistiwa. Kemudian, Launching Sulteng emas 2024, workshop Sulteng GO dan Raker KONI periode 2021-2025. Kegiatan-kegiatan ini digelar selama tiga hari 9-11 November bertempat di Sutan Raja Hotel.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG