PARIGI – Kondisi tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kecamatan Mepanga, sangat memperihatinkan.
Mereka yang bertugas hanya memiliki perlengkapan seadanya, bantuan swadaya dari seluruh pemerintah desa di kecamatan itu.
Bahkan, Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan belum memadai, termogun yang digunakan untuk pengukur suhu tubuh juga hanya pinjaman.
Ketua DPRD Parimo, Sayutin Budianto, Rabu (15/04) menuturkan, mereka yang bertugas di perbatasan Kabupaten Parimo dan Kabupaten Tolitoli, selain minim APD, untuk makan minum saja ditanggung oleh pemdes di Kecamatan Mepanga.
“Harusnya yang memfasilitasi mereka adalah kabupaten, bukan pemdes yang,” katanya yang mengaku baru saja menggunjungi pos-pos di perbatasan tersebut.
Kata dia, untuk penanganan COVID-19 di tingkat desa, pemdes telah mengalokasi 10 sampai 15 persen Dana Desa sesuai instruksi kementrian desa, bahkan telah membentuk satuan tugas di desa masing-masing.
“Saya apresiasi di Kecamatan Mepanga, tapi kita liat juga kemampuan desa. Jangan dibebani,” jelasnya.
Untuk itu, kata dia, Pemkab jangan hanya memfokuskan pada ruang isolasi di rumah sakit, tetapi mereka yang bertugas di lapangan juga harus mendapatkan perhatian.
“Beberapa dari mereka tidak ada lagi yang kembali ke rumah karena demi tugas yang diberikan,” katanya.
Ia berharap, realokasi APBD dapat digunakan sebaik-baiknya.
“Karena di belanja tidak terduga tidak sembarang untuk dibelanjakan,” tutupnya. (MAWAN)
