PALU- Kondisi Dua jenazah DPO MIT Poso diduga Rukli dan Ahmad Ghazali membusuk. Kondisi ini menyebabkan tim Disaster Victim Investigation (DVI) Dokes Polda Sulteng dan Tim Inafis sulit mengidentifikasi identitas kedua mayat tersebut.
“Tim DIV Dokes dan Tim Inafis sudah mengambil sidik jari dan sampel DNA kedua jenazah, kondisi jenazah membusuk menyebabkan mengambil sidik jarinya,” kata Wakasatgas Humas Madago Raya AKBP Bronto Budiono di RS. Bhayangkara Polda Sulteng, Rabu (14/7).
Bronto mengatakan, sampai saat ini tim Inafis bekerja untuk menyandingkan sampel sidik jari, dan tim DVI bekerja untuk mengetahui DNA dari kedua mayat tersebut.
“Kedua mayat tersebut, belum diketahui identitasnya,” katanya.
“Sehingga tim bisa bekerja maksimal mengetahui identitas kedua mayat tersebut,” katanya.
Bronto mengatakan, tim DVI Dokes Polda Sulteng masih menunggu sampel DNA dari kedua keluarga terduga teroris. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada keluarga terduga teroris kooperatif untuk diambil DNAnya.
Bronto menambahkan, Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Abdul Rahman Baso mengimbau 7 sisa DPO MIT Poso, menyerahkan diri secara sukarela, untuk diproses hukum.
Sebelumnya, terhadap dua jenazah DPO dilakukan otopsi dan identifikasi di ruang forensik RS. Bhayangkara oleh tim inafis Polda Sulteng dan DVI Dokes Polda Sulteng, mulai pukul 16.00 WITA sampai pukul 20.00 WITA.
Reporter: IKRAM/Editor: NANANG