GORONTALO – Haji Idris Rahim kembali diamanahkan sebagai Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) Alkhairaat Provinsi Gorontalo masa khidmat 2024-2029.

Amanah ini merupakan hasil dari Musyawarah Koordinasi Wilayah (Mukorwil) IV Alkhairaat Provinsi Gorontalo yang dihadiri Pengurus Komisariat Daerah (Komda) Alkhairaat kabupten/kota se-Provinsi Gorontalo, badan otonom (banom) serta pompinan pondok pesantren (ponpes) se Gorontalo.

Kepengurusan Komwil Alkhairaat Provinsi Gorontalo ini langsung dikukuhkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Jamaludin Mariadjang, yang hadir pada kegiatan Mukorwil selama dua hari, tanggal 13-14 Desember lalu.

Jamaludin Mariadjang, saat menutup kegiatan, menyampaikan, struktur kepengurusan yang ada saat ini adalah rel organisasi yang harus dipahami bersama.

“Kekurangan dan kelemahan pada kepengurusan yang lalu tidak dipungkiri pasti ada, namun hal ini perlu dilakukan secara bersama untuk memperbaiki dan menyempurnakan untuk kebaikan masa depan,” kata Jamaludin.

Jamaludin menekankan, ada tiga syarat dalam menunaikan amanah pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri, yakni musyawarah oleh yang ditunjuk sebagai pengurus, sebagai proses formal.

Namun intinya, kata dia, adalah tanggung jawab yang diberikan untuk menjalankan organisasi kelembagaan Alkhairaat, dengan memelihara dan menyambung visi misi Guru Tua.

“Jadi kepercayaan sebagai pengurus ini formalitas saja, tapi ada hal lebih besar yang harus kita laksanakan dalam kepengurusan ini, yaitu tujuan Guru Tua untuk kepentingan umat,” jelasnya.

Syarat kedua, yakni bekerja dengan baik dan bersungguh-sungguh, menyelesaikan sejumlah persoalan agar tidak menjadi warisan di masa mendatang.

Sebab, kata Jamal, setelah kepengurusan saat ini, akan ada generasi yang akan melanjutkan estafet menjalankan amanah Guru Tua tersebut.

“Generasi inilah yang kita wariskan dengan sesuatu yang baik, tidak terbebani dengan persoalan yang dirasakan saat ini. Walau kita akui persoalan-persoalan itu ada di tingkat komda, wilayah, bahkan pusat,” ujarnya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, dengan kesempatan usia yang diberikan tentunya merupakan suatu hal yang istimewa untuk mengerjakan sesuatu yang mulia dalam meneruskan syiar sosok yang menjadi tauladan yakni, Nabi Muhammad SAW, melalui Habib Idrus bin Salim Aljufri.

“Kita harus menyelesaikan persoalan generasi muda ke depan. Ini bukan hanya problem kita, tetapi problem bangsa. Secara langsung, apa yang kita lakukan, sudah bekerja untuk bangsa,” tegasnya.

Guru Tua, lanjut Jamal, misinya itu sebagi mainstream pengembangan umat arus utama. Jauh sebelumnya, hal ini telah dibicarakan oleh Presiden RI pertama, Soekarno, dan dituangkan dalam tulisannya menjadi sebuah buku “Membangun Dunia Islam”.

“Jadi bukan kali ini saja. Jadi kita saat ini berada pada wadah yang istimewa dan sepatutnya kita berbangga sebagai abna memiliki sosok panutan, yakni Guru Tua,” terang Jamal.

Syarat ketiga, lanjut dia, semua yang dilakukan saat ini merupakan penghimpun pahala. Harus diyakini, bahwa setiap langkah dalam mengurus Alkhairaat, akan terbangun pondasi amal jariyah sebagai modal di akhirat nanti.

Sementara itu, Ketua Komwil Alkhairaat terpilih, H .Idris Rahim, mengajak seluruh pengurus Alkhairaat, termasuk komda serta pimpinan ponpes dan banom untuk bersama-sama membangun Alkhairaat di Provinsi Gorontalo agar lebih maju.

“Dengan kebersamaan pasti akan lebih ringan untuk dilakukan untuk membangun Alkhairaat di bumi serambi Mekah ini. Saya juga mengajak seluruh Abna, bila ada persoalan agar dapat menyampaikan langsung, sehingga tidak berlarut-larut,” pungkasnya.

Reporter : Hady
Editor : Rifay