POSO – Kemah lintas agama yang diinisiasi Komunitas Samba’a Raya resmi di buka selama dua hari, terhitung 8-9 Desember 2023 di Desa Sintuwu Lemba, Kecamatan Lage Kabupaten Poso.
Kegiatan diikuti seratus lebih peserta yang tergabung dari pelajar SMP Lage dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Songo.
Ketua Panitia, Pendeta Sudirman Tocio menjelaskan, kemah lintas agama ini untuk menjaga toleransi antar umat beragama dan mempererat persaudaraan khususnya di kalangan pemuda yang ada di Kabupaten Poso.
“Sasaran utama kita adalah anak muda, karena anak muda rentan dengan masalah. Terkadang mereka tidak bisa menetralisir sebuah keadaan sehingga kegiatan ini memberikan sebuah pecerahan,” kata Pdt. Sudirman.
Kemah lintas pemuda ini, sambung dia, menawarkan beragam kegiatan yang menggalang solidaritas antar pemuda lintas agama, mulai dari sesi dialog antar agama hingga kegiatan sosial bersama.
“Sehingga harapan kami peserta nantinya dapat mengenali dan menghargai keragaman agama, budaya, dan tradisi masing-masing dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Kakan Kemenag Poso, Hj. Marwiah berpesan kepada para peserta kemah agar terus bersinergi menjaga kerukunan antar umat beragama di tanah Sintuwu Maroso.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan yang mempromosikan perdamaian dan toleransi di tengah masyarakat khususnya di tana Poso yang sama kita cintai,” tuturnya.
Sementara itu, Kades Sintuwulemba Ngadimin menambahkan, bahwa pihaknya sangat setuju dengan adanya kegiatan semacam ini.
Dia melihat kemah lintas agama ini sebagai langkah positif menuju masyarakat yang lebih bersatu. Dimana, perbedaan bukanlah pemisah melainkan kekuatan yang memperkaya diri.
“Semangat kerjasama dan rasa persaudaraan yang tercipta di kemah ini diharapkan dapat berlanjut dalam aksi nyata setiap harinya, membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar dan masyarakat pada umumnya,” tandasnya. (Ishaq Hakim).