POSO – Komunitas Pro-Posoku yang didampingi Lembaga Penguatan Masyarakat Sipil (LPMS) Poso menggelar grand opening galeri usaha Madu Trigona, Kamis (15/5).

Pembukaan perdana galeri ini merupakan upaya dalam membangun kemandirian masyarakat melalui pengelolaan dan pemasaran produk madu lokal berbasis potensi hutan dan kearifan tradisional.

“Kami ingin menunjukkan bahwa masyarakat desa juga mampu mengelola usaha secara profesional dan berkelanjutan, dengan tetap menjaga kelestarian alam,” ujar Koordinator Komunitas Pro-Posoku, Budiman Maliki.

Didampingi LPMS Poso, komunitas ini telah menjalani pelatihan dan pendampingan intensif dalam aspek produksi, manajemen usaha hingga strategi pemasaran.

“Galeri Madu Trigona sendiri dirancang sebagai pusat promosi, edukasi, sekaligus penjualan berbagai produk yang dihasilkan dari komunitas Pro-Posoku,” tukasnya.

Sementara itu, Direktur LPMS Poso, Endriati Nur menambahkan, program ini menjadi contoh konkret sinergi antara komunitas, lembaga sipil dan sumber daya lokal untuk menciptakan model usaha sosial yang inklusif.

“Dengan hadirnya Galeri Usaha Madu Trigona, kami berharap masyarakat Poso semakin termotivasi untuk menggali potensi lokal dan berinovasi dalam membangun ekonomi yang tangguh dan ramah lingkungan,” pungkasnya.

Grand opening ini sekaligus launching dan pemberian sertifikasi halal dari Kementerian Agama (Kemenag) Poso.

Hadir dalam kegiatan itu, Dinas Kumperindag Poso, anggota DPRD Poso, unsur Tripika Poso Pesisir, Satgas Madago Raya dan pelaku usaha, untuk memberikan dukungan terhadap keberlanjutan galeri serta pemberdayaan ekonomi desa.

Reporter : Ishaq Hakim
Editor : Yamin