DONGGALA – Komunitas Lentora melepas 100 ekor tukik atau anak penyu, bertempat di Prince John Dive Resort, Desa Malang Tambu, Kabupaten Donggala, Ahad (21/7)
Dalam Kesempatan tersebut hadir Juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulteng di wakili oleh Sekretaris DLH Provinsi Sulteng Wahid Irawan.
Dalam sambutannya dia, menyampaikan apresiasi pada komunitas tersebut karena mereka telah melakukan hal sangat jarang dilakukan saat ini.
“Penyu merupakan salah satu fauna dilindungi karena populasinya yang terancam punah. Reptil laut tersebut mampu bermigrasi dalam jarak sangat jauh di sepanjang kawasan Samudera Hindia, Samudera Pasifik, dan Asia Tenggara. Di dunia ada tujuh jenis penyu dan enam di antaranya terdapat di Indonesia,” jelasnya.
Ia menuturkan, konservasi merupakan salah satu kegiatan sangat diharapkan dapat mencegah punahnya habitat penyu karena predator alami maupun manusia
Kegiatan konservasi dilakukan oleh Komunitas Lentora tersebut merupakan salah satu cara untuk menjaga kelestarian habitat penyu di Indonesia.
Adanya kesadaran masyarakat sekitar mengenai perlindungan penyu mempunyai peran penting untuk menjaga kelestariannya. Sebagian besar masyarakat di Desa Mapane Tambu sudah memiliki kesadaran lebih untuk melestarikan dan menjaga habitat penyu, sebagai bukti nyata peran masyarakat adalah terbentuknya kelompok masyarakat ikut menjaga dan memelihara telur-telur penyu ditemukan oleh warga sekitar.
Kelompok tersebut adalah Komunitas Lentora Desa Mapane Tambu diketuai oleh Saiful Bahri, komunitas Lentora tersebut telah menjaga kelestarian penyu dengan melakukan kegiatan konservasi berupa pemindahan telur penyu, melakukan penetasan semi alami, pembesaran tukik, dan pelepasliaran tukik ke habitat asalnya.
Dalam. Kesempatan trrsebut Hadir Pula Pj. Bupati Donggala diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Donggala, Muhammad, Kepala Balai Konservasi sumber daya alam Sulteng, Kepala Perwakilan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Sulawesi Tengah, Dinas Perikanan Kabupaten Donggala, Kepala Desa Mapane Tambu, Komunitas Selam, serta undangan lainnya merupakan pemerhati lingkungan di Sulawesi Tengah.
Reporter : ***/IKRAM