PALU – Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Dusun Padena dan Tutuvungi (Dusun III) Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan mempertanyakan janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng untuk membuka ruas jalan dari Bangga menuju Lalundu, Kabupaten Donggala.
“Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Dusun Padena dan Tutuvungi (Dusun III) Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, terus mempertanyakan kapan Pemprov Sulteng membuka jalan dari Bangga tembus Lalundu, Kabupaten Donggala,” kata Kepala Dusun 3 Desa Bangga Adrianus, pecan lalu.
Adrianus mengemukakan hal itu saat menerima kunjungan Anggota DPRD Kabupaten Sigi yang juga politisi Partai Nasdem Rudi Asiko di lokasi rencana pembangunan KAT di perkampungan Tutuvungi Padena.
Menurut Adrianus, di perkampungan Tutuvungi akan dibangun KAT yang difasilitasi oleh Dinas sosial Kabupaten Sigi, namun akses jalan menuju lokasi tersebut sangat memprihatinkan, terjal, curam dan setapak, hanya dapat dilalui sepeda motor.
“Hal paling mendesak dibutuhkan komunitas adat di sini adalah dibukanya akses jalan yang bisa tembus sampai ke Kecamatan Lalundu, Kabupaten Donggala,” sebutnya.
Jika akses jalan itu telah dibuka, kawasan KAT itu bisa dijadikan salah satu obyek wisata, apa lagi ada potensi keindahan alam air terjun tingkat tujuh dan kekayaan alam lainnya seperti, coklat, kemiri dan hasil kebun lainnya dapat terdistribusi dengan baik di Pasar Bangga.
Terkait hal itu, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sigi, Rudi Asiko, merespon positif keluhan masyarakat setempat. Komisi II yang menjadi dari komisi Rudi Asiko menjadi peluang bagi politisi tersebut untuk meneruskan keluhan masyarakat ke Dinas Pariwisata.
Rudi mengaku dapat merasakan bagaimana sulitnya kehidupan di daerah terpencil itu, hari-hari masyarakat berhadapan dengan jalan menurun dan mendaki, terjal dan licin yang diapit oleh kanan kiri jurang, namun mereka tetap tegar dan tangguh menjalaninya.
“Sebagai penyambung aspirasi rakyat yang baik, saya akan menyampaikannya ke wakil rakyat yang ada di provinsi, dan mengawalnya hingga itu masuk pada RKPD,” sebut Rudi Asiko.
Namun yang tidak kalah pentingnya, menurut Rudi, kawasan KAT di lokasi Tutuvungi daerah terpencil Desa Bangga sekitar 30 km dari jalan poros Palu-Bangga akhir tahun ini sudah harus mulai dikerjakan kegiatan tersebut. (RIFAY)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.