AMPANA – Setelah beberapa harga komoditi seperti jagung, kopra dan lainnya mengalami penurunan harga disebabkan dampak Covid-19, banyak petani di Kabupaten Tojo Una-Una, mulai mengembangkan tanaman nilam.
Seperti halnya para petani yang berada di Desa Tumotok, Kecamatan Talatako, Kabupaten Tojo Una-Una, mereka mulai mengembangkan tanaman nilam setelah harga jagung mengalami penurunan.
“Para petani jagung ini memilih mengembangkan tanaman nilam disebabkan produksinya yang mudah, ditambah harga yang lumayan menjanjikan,” ujar Abdul Manaf salah satu petani jagung di Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, Rabu (28/10).
Menurutnya, untuk wilayah Kecamatan Ampana Tete dan beberapa kecamatan lainnya, sudah banyak petani jagung beralih menanam nilam. Sebab harganya sangat mahal, dan tidak mengalami penurunan.
“Akibat pendemi covid-19 ini para petani di Kabupaten Tojo Una-Una benar-benar merasakan dampak ekonomi. Harga komoditi turun, seperti jagung, kelapa dan lain-lain semuanya turun, akibat penurunan harga ini banyak petani sudah beralih ke nilam,” jelasnya.
Lanjut dia, tanamam nilam penghasilanya memang sangat menjanjikan. Dirinya bahkan menghitung, dalam satu rumah tangga ketika sudah panen, mampu menghasilkan jutaan bahkan belasan juta rupiah hanya dari harga nilam.
“Jadi tergantung jumlah yang ditanam oleh para petani, semakin banyak yang du tanam semakin besar juga penghasilannya,” tuturnya.
Reporter: Safa’ad
Editor: Nanang