PARIMO – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) gambarkan dampak dari refocusing di Rumah Sakit Anuntaloko, Raja Tombolotutu dan Buluenapoae apabila dilakukan.
“Apabila pemotongan terlalu besar disana di tiga Rumah Sakit ini, akan berdampak pada tahapan akreditasi tidak terlaksanakan. Karena membutuhkan dana cukup besar,” ungkap Ketua Komisi IV, Arifin Dg. Palalo, ditemui usai pembahasan Anggaran, Kamis (08/09).
Ia menegaskan, ketika tahapan tersebut tidak ada, hal lain yang dikhawatirkan akan terjadi seperti beberapa tahun sebelumnya. Dimana, Rumah Sakit Buluenapoae tidak memenuhi tahapan akreditasi berdampak pada kerjasama dengan pihak Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS).
Tidak ada kerjasama tersebut, pasien di rumah sakit itu hanya berjumlah tiga orang, disebabkan adanya refocusing dilakukan, yang menjadi ketentuan pemerintah pusat dengaan memotong Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Refocusing tetap terjadi, sekali lagi yang tegaskan jangan ada pemotongan di tiga rumah sakit itu, sehingga kerjasama dengan pihak BPJS terus berjalan untuk kepentingan masyarakat Parimo,” jelasnya.
Bahkan menurut dia, Direktur di tiga rumah sakit sudah menyampaikan dibeberapa pertemuan bersama Komisi IV, sangat membutuhkan dana dalam tahapan akreditasi yang mana telah memprogramkan sejak awal.
“Saya selaku ketua komisi Empat sangat mendukung program-program di rumah sakit, bahkan akan memperjuangkan hak-hak pelayanan kesehatan di wilayah ini,” pungkasnya.
Reporter : Mawab
Editor : Yamin