POSO – Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan kunjugan kerja ke PT. Poso Energy, di Kabupaten Poso, Kamis (17/11).
Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sulteng, Dr Alimuddin Pa’ada tersebut dalam rangka membahas kebijakan PT. Poso Energy dalam perekrutan tenaga kerja.
Mereka diterima oleh Kepala Proyek PT. Poso Energy Tajuddin Nur, Kepala Menager Teknik dan Niaga Sahroni, Kepala Humas M Syafri dan Kepala Legal Udi Budhyarto.
Pada kesempatan itu, Ketua Komisi IV, Alimuddin Pa’ada, menanyakan terkait masalah keselamatan kerja, masalah jaminan sosial, jaminan kesehatan dan jaminan lainnya yang diberikan kepada karyawan.
“Karena saat ini, Komisi IV sedang menggodok Perubahan Perda Nomor 13 Tahun 2009 tentang Tenaga Kerja,” kata Alimuddin.
Anggota Komisi IV, Muh. Ismail Junus, juga menanyakan alokasi dana CSR PT Poso Energy.
“Jangan sampai tidak dipergunakan sebaik mungkin dan tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Malah yang menikmati CSR tersebut hanya segelintir orang,” kata Ismail.
Ia menyarankan agar CSR tersebut dialokasikan pada hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti beasiswa pendidikan, biaya kesehatan masyarakat atau pembiayaan even-iven yang ada di daerah seperti FDP dan sebagainya.
Ismail juga menyarankan kepada pihak perusahaan agar terus meningkatkan kapasitas kelistrikan.
“Karena semakin banyak penyaluran daya listrik, maka penarikan pajak air permukaan semakin meningkat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga akan bertambah,” tutupnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Proyek PT. Poso Energy, Tajuddin Nur, mengatakan, dalam melakukan perekrutan tenaga kerja, pihaknya selalu memprioritaskan tenaga kerja lokal.
Saat ini, kata dia, karyawan di PT Poso Energy dibagi dua bagian, yakni pada Bidang Konstruksi Karyawan Non Lokal sebanyak 154 orang, Karyawan Lokal sebanyak 520 orang, Subkontraktor Lokal sebanyak 200 orang, dan Security anak daerah 100 orang.
“Jika diakumulasi jumlah karyawan lokal yang bekerja pada Perusahaan PT Poso Energy sebanyak 1.165 orang,” ungkapnya.
Terkait keselamatan kerja, kata dia, pihaknya sangat mengutamakan keamanan. Hal ini dibuktikan selama tujuh tahun berjalan, hanya ada satu karyawan yang telah mengalami kecelakaan kerja akibat kecerobohan.
“Sebelum mempekerjakan, karyawan diberikan pelatihan terkait tata cara dan teknis dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan bidang masing-masing serta dilengkapi dengan peralatan standar perusahaan demi menjaga keamana bekerja dan meminimalisir kecelakaan kerja,” katanya.
Sementara terkait penyaluran CSR, pihaknya saat ini tengah membangun rumah sakit yang terletak di Tentena, memberikan bantuan pendidikan kepada anak kurang mampu hingga ke perguruan tinggi, bantuan sarana dan prasarana olahraga, kesehatan masyarakat.
“Saat ini kami tengah merencanakan pembangunan taman konservasi yang berlokasi di Tentena dengan luas lahan 32,5 hektar dan estimasi anggaran sebesar Rp50 miliar,” ujarnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah anggota Komisi IV lainnya, yakni Moh Hidayat Pakamundi dan Winiar Hidayat Lamakarate. */RIFAY