SIGI – Dalam upaya memperkuat kelembagaan pendidikan, khususnya di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Alkhairaat Kabupaten Sigi, Komisariat Daerah (Komda) Alkhairaat Sigi melaksanakan sosialisasi penggunaan aplikasi Izin Operasional (IZOP). Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (20/08) di Desa Kota Pulu, Kecamatan Dolo.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, yang memberikan apresiasi kepada Komda Alkhairaat Sigi atas komitmen dan tanggung jawab mereka dalam pengembangan pendidikan MDA di Kabupaten Sigi. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan program Pemerintah Daerah Sigi di bawah kepemimpinan Bupati Mohamad Irwan dan Wakil Bupati Samuel Yansen Pongi.
“Kolaborasi dan kebersamaan seperti ini yang kita harapkan dalam memajukan pendidikan di daerah ini. Tugas dan tanggung jawab ini adalah amanah bersama untuk membangun daerah yang lebih baik ke depannya,” ujar Samuel Yansen Pongi.
Ia juga menambahkan bahwa program Sigi Religi, yang merupakan bagian dari upaya Pemda Sigi untuk memberikan pendidikan gratis, telah berjalan dengan baik bersama Alkhairaat melalui lembaga pendidikan seperti Pondok Pesantren Alkhairaat dan Universitas Alkhairaat (UNISA) Palu.
“Program ini telah kami jalankan bersama Bupati Mohamad Irwan, di mana anak-anak Sigi dapat bersekolah di Ponpes Alkhairaat dan UNISA dengan biaya yang ditanggung oleh Pemda Sigi,” jelasnya.
Tidak hanya bagi umat Muslim, Samuel juga menegaskan bahwa Pemda Sigi memberikan perhatian yang sama kepada anak-anak dari kalangan Kristen agar mereka juga mendapatkan pendidikan yang layak.
Ketua DPRD Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan dalam mencerdaskan anak bangsa. Menurutnya, hal ini harus didukung dengan kualitas guru dan fasilitas yang memadai.
“Keberadaan Alkhairaat di Kabupaten Sigi, khususnya Komda Alkhairaat Sigi, menjadi bagian integral dalam pembangunan daerah ini. Oleh karena itu, kami mendukung penuh apa yang menjadi rencana Komda Alkhairaat,” kata Rizal.
Rizak juga mengatakan pihaknya siap membantu MDA untuk penganggaran, akan tetapi syarat IZOP mesti dipenuhi.
“Kami tidak mau mengeluarkan anggaran kalau nantinya bermasalah pada hukum, karena tidak ada IZOP,” tekan Rizal.
Ketua Komda Sigi, Yahya A. Landua, menjelaskan bahwa sosialisasi aplikasi IZOP sangat penting untuk memperbaiki dan melaporkan administrasi, terutama bagi MDA. Dengan adanya aplikasi ini, MDA di wilayah Sigi dapat terdata dengan baik, sehingga program bantuan dari pemerintah maupun Kementerian Agama dapat disalurkan dengan tepat.
“Dengan terdaftarnya MDA dalam aplikasi IZOP, madrasah tersebut akan lebih mudah mendapatkan bantuan karena seluruh data MDA akan terintegrasi dalam aplikasi ini,” ujar Yahya.
Selain itu kata dia, pihaknya mengundang kades dalam pertemuan ini, dengan harapan kades juga turut berpartisipasi dalam penganggaran MDA.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda Sigi yang selama ini telah memberikan perhatian dan dukungan dalam pengembangan madrasah serta peningkatan kualitas SDM para guru MDA.
Acara ini dihadiri oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sigi, Anwar; Kabag Kesra Sigi; Sekretaris Komda Sigi, Mohamad Fauzi; para Kepala Madrasah MDA Alkhairaat; para Kepala Desa yang memiliki MDA di wilayahnya; para Camat; Kepala KUA; Asatidah MDA Alkhairaat se-Sigi; serta pengurus Komda Alkhairaat Kabupaten Sigi.
Reporter: HADY/Editor: NANANG