SIGI – Komisariat Daerah (Komda) Alkhairaat Kabupaten Sigi, memberikan insentif kepada puluhan guru Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Alkhairaat di kabupaten tersebut. Penyerahan insentif ini dilakukan di Kafe Elo Belona, Komplek Kantor Camat Dolo Selatan, Sabtu (20/1) siang tadi.
Tunjangan bersumber dari APBD Sigi ini diserahkan secara simbolis oleh Kabag Kesra Sekretariat Pemkab Sigi Moh Sudirman Indra Dwi Putra. Setiap guru penerima, mendapatkan insentif sebesar 4.800.000 rupiah.
Selain penyerahan insentif, para guru MDA diberikan bimbingan teknis terkait registrasi Izin Operasional Pendirian (IZOP) madrasah secara online. Narasumber yang dihadirkan yaitu, dua pengurus Komda yang juga pegawai Kementerian Agama, Muhammad Latopada dan Sofyan Ahmad.
Muhammad Latopada dalam materinya menyampaikan, dengan adanya IZOP, maka MDA akan termudahkan dalam pengajuan anggaran.
Dia mengulas, sumber pembiayaan untuk MDA bisa didapatkan di beberapa pos anggaran. Anggaran untuk MDTA bisa melekat di anggaran desa untuk urusan keagamaan.
“Andaikata Kades dia pahami soal MDA, maka dia akan tanya terlebih dulu apakah ada IZOPnya,” katanya.
Selain itu, anggaran yang bersumber dari Pemerintah Daerah (Pemda), sebagaimana yang diterima oleh para guru hari ini. Pemda kata dia, kedepan, akan melihat terlebih dahulu IZOP sebagai syarat untuk mendapatkan bantuan.
Kemudian ujarnya, terdapat di beberapa daerah MDA mendapatkan anggaran dari perusahaan yang ada di sekitar wilayah perusahaan itu beroperasi (dana Corporate Social Responsibility).
“Jadi dana itu hak kamu. Jangan merasa hina menagih hak kamu. Tapi kewajiban kita harus kita laksanakan, yaitu mesti ada izin operasional,” imbuhnya.
Kemudian katanya, dana MDA bisa didapatkan dari kreativitas kepala madrasah. Terakhir, terdapat juga bantuan dari Kemenag Wilayah dan Kemenag Pusat, baik itu insentif maupun bantuan operasional pendidikan (BOP).
Sementara itu Ketua Komda Alkhairaat, Yahya Landua dalam arahannya, meminta seluruh guru MDA untuk tetap ikhlas dalam mengajar.
” Jangan karena insentif, bermusim jasanya. Ada uang madrasah hidup, tiada uang madrasah mati!” katanya.
Adapun insentif ini, adalah upaya Pemda melalui Komda untuk menopang madrasah MDA.
Sementara itu, Kabag Kesra Sudriman mengapresiasi Bimtek IZOP ini. Sebab, keberizinan madrasah akan mejadi pertimbangan penting bagi Pemda kedepan.
“Karena dana ini kami di Kesra diperiksa langsung dari BPK. Jadi pemberian bantuan dari kami tidak main-main. Kami sangat hati-hati. Salah sedikit, kakinya kami di sel,” ujarnya. (NANANG)