POSO – Komisariat Daerah (Komda) Alkhairaat Kabupaten Poso dengan tegas mengecam pernyataan bernada rasis yang dilontarkan oleh Muhammad Fuad Riyadi alias Fuad Plered terhadap pendiri Alkhairaat, Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau yang lebih dikenal sebagai Guru Tua.
Ketua Komda Alkhairaat Poso, Ustad Asri Lakuntu, S.Ag menyebut, ujaran yang disampaikan Fuad Plered tidak hanya melukai perasaan umat Islam khususnya warga Alkhairaat, tetapi juga mencederai nilai-nilai keberagaman dan persatuan bangsa.
“Kami sangat menyayangkan pernyataan tersebut. Guru Tua adalah tokoh yang dihormati dan telah berjasa besar dalam dunia pendidikan serta dakwah Islam di Indonesia, khususnya di kawasan timur. Ujaran yang bernada rasis dan tidak menghormati beliau jelas merupakan tindakan yang tidak dapat ditoleransi,” ujar Ustad Asri dalam keterangan resminya, Jumat (28/3).
Dengan demikian, Komda Alkhairaat menyatakan sikap sebagai berikut,
- Mengutuk dan mengecam keras ujaran rasis dan pelecehan yang dialamatkan kepada guru mulia kami yakni (Guru Tua) HS. Idrus Bin Salim Aljufri oleh Muh. Fuad Riadi alias Fuad Pleret yang sama sekali tidak punya hati nurani dan sesungguhnya tidak punya referensi sama sekali terkait Guru Tua dan Alkhairaat.
- Mendesak Kapolri dan jajarannya hingga ke bawah untuk segera memproses laporan yang disampaikan oleh PB Alkhairaat dan seluruh Abna’ Alkhairaat dimanapun berada terkait pelecehan tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.
- Guru Tua bagi kami adalah pahlawan yang sejak keberadaannya hingga kini telah menjadi bagian dari sanubari hati terdalam yang telah menguatkan fondasi keagamaan dan kebangsaan yg melahirkan kader-kader dan warga masyarakat yang cinta Negara Kesatuan Republik Indoneaia (NKRI) dan Pancasila, sehingga sampai kapanpun kami akan terus menyuarakan dan mengawal serta mendukung disematkan oleh pemerintah padanya gelar Pahlawan Nasional.
Ustad Asri menambahka, setelah memperhatikan dengan seksama, ternyata Fuad Plered dan yang seide dengannya termasuk orang yang tersesat memahami Guru Tua dan Alkhairaat.
“Mereka seperti apa yang tertulis dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf:179 yaitu orang yang punya mata tapi tidak bisa melihat, punya telinga tapi tuli dan punya hati tapi tidak bisa memahami. Orang seperti itu kata Al-Quran seperti binatang ternak bahkan lebih rendah dari itu, inilah kalimat kecaman Al-Quran dan seperti yang dia bilang (Fuad Plered) kalau keberatan ya.. silahkan menghilangkan redaksi kecaman Al-Quran tersebut,” tandasnya.
Reporter : Ishaq Hakim
Editor : Yamin