PALU – Rangkaian kegiatan Reciprocal Exchange Program YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative) sukses diselenggarakan di Palu dan Bali, 19 hingga 31 Juli 2025.
Program ini merupakan kolaborasi antara Banuamentor (Indonesia) dan Adelante Community Development (Amerika Serikat), dengan dukungan dari American Councils for International Education dan Konsulat Jenderal AS di Surabaya.
Kegiatan bertema transformasi kewirausahaan dan penguatan UMKM ini, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari inkubator bisnis, akademisi, komunitas lokal, hingga pelaku usaha di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Co-founder dan COO Banuamentor, Nur Rina Maskayanti, menjelaskan bahwa kegiatan diawali dengan Enterprise Support Organization Workshop, Selasa 22 Juli, di Rumah BUMN Telkom Palu.
“Workshop bertema, Designing Structured and Innovative Mentorship Programs, ini diikuti 20 peserta dari lembaga pendamping UMKM,” ucap Nur Rina, melalui rilisnya, Rabu (6/8).
Maria Gonzalez, Founder & CEO Adelante, hadir membagikan praktik global mengenai desain mentoring yang efektif, dengan penekanan pada kepercayaan, teknologi, dan pendekatan berbasis komunitas.
Pada 23 Juli, Maria dan Nur Rina menjadi narasumber dalam talkshow “Dunia Wanita” di RRI Pro 1 Palu, membahas strategi inkubator bisnis dalam pengembangan UMKM, serta tantangan di sektor kewirausahaan baik di Indonesia maupun Amerika Serikat.
Kegiatan dilanjutkan dengan kuliah umum di Universitas Tadulako pada 24 Juli, bertajuk “Digital Entrepreneurship in the Era of Smart Governance”.
Maria menekankan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong kewirausahaan digital. Bahkan, Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, turut hadir menyampaikan peran Inkubator Bisnis Kota Palu yang telah membina lebih dari 4.000 pelaku UMKM.Kuliah umum serupa digelar di Universitas Abdul Aziz Lamadjido, Sabtu 26 Juli.
Maria memaparkan praktik terbaik Adelante Digital, termasuk program bootcamp bilingual dan kerja sama dengan startup fintech dan pemerintah kota.
Pada hari yang sama, sesi mentoring UMKM digelar bersama Inkubator Bisnis Kota Palu. Para pelaku usaha mendapat pelatihan seputar digital marketing, strategi merek, dan analisis SWOT.
Kegiatan lapangan juga dilakukan, Senin 28 Juli, di antaranya mengunjungi dua UMKM lokal. Rapoviaka (produsen cokelat lokal) dan Rumah Makan Kaledo Om Bae (pelestari kuliner tradisional Sulawesi Tengah).
Sebagai bagian dari pengayaan budaya, peserta program mengunjungi sejumlah tempat di Palu dan Bali.
Di Palu, mereka menyambangi Monumen Balaroa, Pantai Tanjung Karang, dan mengikuti Car Free Day bersama pelaku UMKM. Di Bali, kegiatan difokuskan pada edukasi ekonomi sirkular, dengan mengunjungi Potato Head Beach Club dan mengikuti workshop pembuatan lilin daur ulang.
“Program Reciprocal Project YSEALI ini diharapkan menjadi jembatan kolaboratif antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam memperkuat transformasi digital dan ekosistem kewirausahaan di wilayah timur Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah,” tandas Nur Rina. *