Zaman dahulu di Kota Madinah, tinggallah seorang sufi yang dikenal karena akhlaknya, khususnya dalam menjaga pandangan. Daud bin Abdillah nama sufi itu.
Suatu ketika, Daud bin Abdillah diundang sahabatnya. Sang sahabat berpesan kepada istrinya agar menyiapkan makanan dan minuman yang terbaik dan yang disukai oleh sahabatnya itu.
Singkatnya, sahabatnya itu meminta izin kepada Daud bin Abdillah untuk meninggalkannya dalam waktu yang tidak lama. Sembari berpesan kepada istrinya, untuk menyiapkan makanan dan minuman terbaik. Sekembalinya, dia lalu bertanya kepada istrinya apakah sudah memberikan pelayanan terbaik pada tamu istimewa mereka itu.
Sang istri menjawab setengah berbisik, bahwa sahabat mereka Daud bin Abdillah itu ternyata buta, karena tidak pernah mengangkat wajahnya.
“Tidak istriku, sahabat kita Daud bin Abdillah tidak buta, tapi dia seorang sufi yang sangat menjaga pandangannya dari hal-hal yang bisa mengurangi pahalanya,” demikian awal kisah yang diceritakan Ustadz Munif A. Godal saat menyampaikan ceramah tarawih di Masjid Raya Baiturrahim Lolu, Kamis (09/05) malam.
Ustadz Munif mengatakan, kisah Daud bin Abdillah di atas mengajarkan kepada umat Islam agar di bulan suci Ramadhan sebisa mungkin bisa menjaga pandangan agar tidak mengurangi pahala puasa.
“Walau saat ini sulit dihindari dengan adanya gadget di tangan namun kalau niat kita kuat untuk menjaga pahala puasa kita, itu semua bisa kita lakukan, walaupun level kita belum sama dengan sufi,” katanya.
Da’i muda itu juga mengajak jemaah untuk memperbanyak sedekah dan membaca Al-Qur’an.
(IWANLAKI)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.