Kisah Nia, Ibu Tiga Anak yang Sukses Berjualan Pempek Pasca Gempa 2018

oleh -
Nia saat melayani pembelinya di Boot jualannya.Foto : IKRAM

JIKA Anda penggemar kuliner, tentu sudah tidak asing dengan pempek Palembang, jajanan khas yang terbuat dari ikan dan rempah-rempah yang lezat.

Dalam rangkaian acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taiganja, terdapat salah satu booth yang menjajakan pempek, yaitu Pempek Mamak yang dikelola oleh Nia, seorang ibu dari tiga anak.

Di booth-nya, terdapat berbagai varian pempek seperti pempek lenjer, kapal selam, dan kapal selam mini. Di antara ketiga varian tersebut, pempek kapal selam menjadi favorit pengunjung. Pempek kapal selam berisi sebutir telur, disajikan dengan kuah cuko yang terbuat dari gula merah, bawang putih, dan cabai yang memberikan sensasi rasa yang khas.

“Dari ketiga jenis pempek, kapal selam paling digemari,” ungkap Nia yang sebelumnya bekerja sebagai tenaga honorer di BPBD Provinsi Sulteng, di tengah-tengah melayani pelanggan.

Nia mulai berjualan pempek setelah gempa yang melanda Palu pada 2018. Berkat latar belakang orangtuanya yang asli Palembang dan karena jumlah penjual pempek di Kota Palu masih sedikit, Nia memanfaatkan peluang tersebut. Saat ini, Nia menjual pempeknya secara online, membuka pesanan mulai Senin pagi hari dan menutupnya pada hari Jumat untuk pengantaran ke pelanggan.

Setiap pekanmya khusus pada hari Jumat, Nia mengantarkan sekitar 100 kotak pempek. Ia membutuhkan sekitar 12-15 kilogram ikan tenggiri untuk memenuhi permintaan tersebut . Harga pempeknya bervariasi, mulai dari pempek lenjer yang dijual Rp10 ribu untuk tiga potong, kapal selam mini seharga Rp10 ribu untuk dua potong, dan kapal selam isi telur dihargai Rp20 ribu per potong.

Tantangan terbesar Nia adalah mendapatkan bahan baku ikan tenggiri, karena stok ikan tersebut di pasar sering kali terbatas. Selain itu, untuk membuat cuko yang berkualitas, Nia sangat selektif dalam memilih gula merah. Nia menggunakan gula merah yang berwarna hitam dan manis dari Kabupaten Buol, yang dipercaya memberikan rasa terbaik pada cukonya.

Nia juga menyebut bahwa pempek buatannya, terutama varian kapal selam, digemari oleh keluarga calon gubernur Sulteng, H. Ahmad Ali. “Setiap ada perayaan besar seperti Lebaran, keluarga mereka selalu memesan pempek. Nilai pesanannya bisa mencapai Rp2-2,5 juta,” ujar Nia dengan senyum bangga.

Reporter : IKRAM
Editor: NANANG