Muhammad Indrid, yang juga dikenal sebagai Kak Indrid, adalah seorang pendongeng dari Kampung Dongeng, Kota Palu. Bersama dengan temannya,boneka Cilo, mereka telah terlibat dengan anak-anak melalui penceritaan dan pertunjukan seperti sulap selama hampir enam tahun.
Kegiatan mereka bertujuan untuk memberikan kegembiraan dan hiburan, terutama bagi anak-anak yang terkena dampak bencana, seperti gempa bumi Palu 2018, gempa bumi Mamuju, dan kebakaran di Toli-Toli.
Indrid beralasan memilih menjadi pendongeng sebab kepedulian serta perhatian terhadap anak-anak paska bencana kota Palu 2018 silam, anak-anak tidak hanya butuh sandang,pangan dan papan tetapi butuh hiburan, karena dunia anak dunia bermain.Program mendongeng mereka berfokus pada menghibur anak-anak sambil menyampaikan pesan-pesan yang bermakna.
“Setelah bencana, anak-anak tidak hanya membutuhkan kebutuhan dasar tetapi juga dukungan psikologis melalui kegiatan-kegiatan menyenangkan dan menarik. Mendongeng menjadi media ampuh untuk menanamkan nilai-nilai positif di hati anak-anak, membantu mereka menghadapi tantangan,”kata Indrid usai mendongeng dalam kegiatan ” CERIA ” Cerita dan Membaca diselenggarakan oleh kolaborasi komunitas Palu Babaca, Taman Baca Todea dan Forum TBM Kabupaten Sigi di Lapangan Vatulemo, Jalan Balai Kota Timur. Kota Palu. Sabtu (26/10) pekan kemarin.
Dalam aktivitas mendongeng ke berbagai event atau daerah Indrid juga seorang guru Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Fahmi menjalani semua dengan seru dan gembira,meski kadang terbatas sarana,prasarana dan jarak ditempuh jauh.
Indrid melihat profesi pendongeng belum terlalu banyak diminati atau tertarik. Tapi pada intinya gerakan kita gerakan literasi untuk mencerdaskan anak-anak lewat cerita.memberikan pesan-pesan moral,kebaikan dan kelak bisa menjadi bekal mereka dimasa mendatang.Karena dongeng juga cerita tradisional tempo dulu telah ada di daerah dan negeri kita.
“Jadi ada cerita-cerita kerakyatan yang memang kita angkat berdasarkan konteks ingin kita sampaikan misalnya ada bombatalu (gempa).tsunami (kilantasi), tokohnya anak-anak,”katanya.
Reporter : IKRAM