PALU – Hasil survei Alvara Research Center mencatat program pemerintah untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) masuk 10 besar, program paling dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dalam laporan yang berjudul Survei Pilpres 2019, Ketika Pemilih Semakin Mengkristal, diketahui progam KIS berada diurutan teratas dari 10 program pemerintah, dengan skor 68 persen, disusul program Kartu Indonesia Pintar dan pembangunan infrastruktur.

Kepala Humas BPJS Kesehatan, M. Iqbal Anas Ma’ruf mengatakan kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dengan cakupan kepesertaan 216.152.549 jiwa atau 82 persen dari total penduduk Indonesia, per tanggal 10 Januari 2019.

Selain itu, angka menunjukan banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari program itu dengan indikator pemanfaatan pelayanan kesehatan di seluruh tingkat layanan mencapai 233,8 juta pemanfaatan atau rata-rata 640.765 per hari.

“Program JKN-KIS telah membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Selain itu, efek lain dari kehadiran Program JKN-KIS ternyata juga menimbulkan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI di tahun 2016, kontribusi JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2016 sebesar Rp152,2 triliun dan di tahun 2021 bisa mencapai 289 triliun.

“Program ini meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia sampai 2,9 tahun,” kata Iqbal mengutip survey itu.

Dari penelitian FEB UI disebutkan, tahun 2016 Program JKN-KIS telah menyelamatkan 1,16 juta orang dari kemiskinan. Tak hanya itu, JKN-KIS juga telah melindungi 14,5 juta orang miskin dari kondisi kemiskinan yang lebih parah.

Iqbal menegaskan angka ini terus bergerak naik secara signifikan, hingga nanti diharapkan mampu menjamin seluruh rakyat Indonesia dan mencapai Universal Health Coverage (UHC).