PALU – PT Bank Pembangunan Daerah Sulteng atau Bank Sulteng mencatat kinerja yang positif di Tahun 2023.

Salah satu indikatornya dapat dilihat dari pertumbuhan aset Bank Sulteng sebesar 0,99 persen di tahun 2023, dari Rp11,9 Triliun menjadi Rp12 Triliun

Data yang diperoleh dari Dewan Direksi Bank Sulteng, Selasa (06/02), pertumbuhan aset ini bersumber dari penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 12,75 persen, dari  Rp6,2 triliun di Tahun 2022, menjadi Rp7 triliun pada Tahun 2023.

Penyaluran  kredit  ini  berdampak pada kenaikan laba Bank Sulteng sebesar 4,9 persen atau Rp336 miliar sepanjang Tahun 2023. Angka ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2022 yang tercatat hanya sebesar Rp320 miliar.

Sementara itu, dari sisi permodalan, Bank Sulteng juga mengalami penguatan dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 27,32 persen Tahun 2023. Naik dari tahun sebelumnya yang masih sebesar 12,26 persen.

Di samping itu, kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) juga tercatat pada level 2,99 persen, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 3,09 persen.

Diprediksi, kinerja Bank Sulteng juga semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah.

Direktur Operasional Bank Sulteng, Ramiyatie, mengatakan, pertumbuhan kinerja keuangan PT. Bank Sulteng tidak terpishkan dari sinergi dan kerja sama yang dibangun dengan berbagai pihak. Selain itu juga ditopang kerja keras seluruh insan PT. Bank Sulteng serta dukungan para pemegang saham.

“PT. Bank Sulteng akan terus berperan sebagai kolaborator pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah Sulawesi Tengah, khususnya melalui inovasi dan kerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah daerah se Sulteng, BUMD, serta pihak swasta lainnya,” tandasnya. (RIFAY)