PALU – Kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan, nilai aset tercatat sebesar Rp3,06 triliun (14,61 persen yoy), pembiayaan syariah masih menunjukkan tren positif tumbuh sebesar 12,92 persen yoy menjadi Rp2,71 triliun.
Hal itu dikatakan oleh kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo dalam siaran releasenya, Rabu (31/1).
Dia mengatakan, OJK juga terus mendorong masyarakat untuk tidak hanya memanfaatkan pembiayaan syariah, namun juga memanfaatkan produk simpanan bank syariah, agar dana pihak ketiga perbankan syariah dapat bertumbuh lebih optimal.
Menurutnya, Perkembangan IKNB di Sulawesi Tengah posisi November 2023 juga menunjukkan kinerja positif.
“Selaitu itu juga kinerja Perusahaan Pembiayaan di Sulawesi Tengah tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp6,04 triliun meningkat 15,04 persen yoy dengan Non-Performing Financing yang masih terjaga di angka 2,17 persen. Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman tercatat sebesar Rp291,14 miliar meningkat 18,37 persen yoy dengan jumlah rekening penerima aktif sebanyak 110.089 rekening dengan TWP 90 berada pada angka 1,94 persen,” ujar Triyono Raharjo.
Sementara, sektor dana pensiun juga menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 9,11 persen yoy menjadi Rp98.22 miliar dan total investasi meningkat 8,46 persen menjadi Rp95,74 miliar.
Di sektor Pasar Modal pertumbuhan investor di Sulawesi Tengan juga terus meningkat, tercatat pada November 2023 ini terdapat 96.840 rekening investasi dengan share terbesar masih didominasi rekening reksadana sebanyak 71.790 atau 74,13 persen. Untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor Pasar Modal, Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah bersama dengan Kantor Bursa Efek Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan beragam kegiatan diantaranya, kampanye World Investor Week, Kegiatan Sosialisasi Gen-Z Merdeka Finansial, dan Sharia Investing Competition.
Reporter: Irma/Editor: NANANG