‘Inna Lillahi wa inna ilaihi raji’un’ Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156).

Satu lagi Ulama besar, cendekiawan bahkan guru bagi kebanyakan orang kini dipanggil menghadap sang Ilahi. Ialah KH Yahya Al Amri, salah satu tokoh yang cukup berperan aktif di berbagai lini di Sulawesi tengah.

KH Yahya Al Amri wafat tak lama setelah dirawat di Rumah Sakit Alkhairaat Sis Aldjufri, Ba’da Magrib, Jum’at (5/1).

Sahabat Yahya Al-Amri, Kepala Kementrian Agama Sulawesi Tengah Abdullah Latopada yang merupakan menyampaikan belasungkawanya kepada pihak keluarga. Menurut Abdullah Latopada sosok KH Yahya Alamri sendiri merupakan ‘Kawan Setia’.

“Dan kemudian sosok Yahya Alamri sendiri adalah orang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Karena tidak bisa melihat orang susah pasti dibantunya,” ungkap Abdullah saat melayat di Rumah Duka, Jl Sis Aljufri.

Bahkan menurutnya, sosok Yahya Alamri bukan hanya sebagai seorang pendakwah akan tetapi juga sebagai seorang ‘ilmuan’, sebab telah banyak pembuktian secara ilmiah yang dilakukan sang almarhum berdasarkan Alqur’an.

Bersahabat sejak 30 tahun yang lalu, bersama Almarhum Yahya Alamri semasa duduk di Pondok Pesantren Putra Alkhairaat, membuat Abdullah Latopada memandang sosok Yahya Alamri bukan hanya sebagai adik kelas atau kawan biasa, akan tetapi juga sebagai guru.

“Karena memang seorang Yahya Alamri itu pengetahuannya memang luar biasa sejak dulu,” kata Abdullah.

Lanjutnya, Abdullah mengisahkan bahwa semasa bersama almarhum Yahya Alamri, menjadi santri, ia dikenal sebagai sosok yang ‘rakus ilmu’ serta sangat mampu memanfaatkan waktu sebaik–baik mungkin.

Sepak terjang Almarhum KH Yahya Alamri sendiri dapat terlihat kala dirinya menjadi salah satu tokoh penggagas perdamaian di Kabupaten Poso, saat menjadi utusan Alkhairaat. Olehnya itu, sebagai Kepala Kementrian Agama Sulteng Abdullah Latopada mengaku sangat kehilangan akan sosok KH Yahya Alamri.

“Sebab Almarhum adalah salah satu tokoh andalan Kemenag Sulteng saat menyampaikan pesan–pesan perdamaian di Sulawesi Tengah secara menyeluruh,”  tandas Kakemenag Sulteng. (FALDI)