PALU- Gubernur Maluku Utara (Malut) K.H. Abdul Gani Kasuba (AGK) menjadi saksi sejarah atas isyarat terpilihnya Ketua Utama Alkhairaat usai wafatnya Habib Idrus Bin Salim Aljufri.

“Saya hidup dengan Habib Idrus bin Salim (SIS) Aljufri hampir satu tahun. Saya tahu betul kehidupan Habib Idrus, karena dekat dengan Habib Abdillah,” kenang AGK saat syukuran selesainya rehabilitasi pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Alkhairaat dulunya Mualimin di Jalan Sis Aljufri, Kota Palu, Senin (2/5).

Ia mengatakan, dirinya menyaksikan ketika habib Idrus wafat sesudah Ramadhan. Sesaat sebelum wafat Habib Idrus mengatakan, “Saya mau ke Hadramaut”. Selalu bilang ke Hadramaut isyarat itu orang tidak pernah tangkap.

Waktu itu Habib Saggaf berada di Surabaya, dan Habib Idrus selalu bertanya, “Mana Saggaf, mana Saggaf, mana Saggaf kebetulan waktu itu saya ada,” tuturnya.

Ia menceritakan, Habib Saggaf terlambat datang karena tidak ada jadwal pesawat ke Palu. Habib Saggaf baru datang ke Palu, setelah empat hari Habib Idrus meninggal.

“Saya ingat waktu Habib Saggaf datang. Orang menangis seperti gemuruh manusia. Ribuan datang menyambut habib Saggaf. Tapi saya lihat dan dekat dengan Habib Saggaf tidak ada menetes air mata satupun jatuh, beliau tegar,” ucapnya.

Dan kejadian itu terulang kembali, sebut dia, ketika jelang wafatnya Habib Saggaf. Dirinya menyaksikan Habib Saggaf bertanya, “Mana Alwi, mana Alwi, mana Alwi?”. Saat itu, Habib Alwi berada di Jakarta dan baru tiba di Palu setelah beberapa hari wafat Habib Saggaf.

“Isyarat Habib Saggaf sama persis seperti isyarat Habib Idrus,” katanya.

Olehnya menurut dia, jikalau hari ini Habib Alwi jadi ketua utama tidak salah dan perlu diperdebatkan.

“Yang kita harapkan dari Habib Alwi menyatukan dzuriyat Habib Idrus, tanpa pandang bulu untuk mengatur kita semua yang ada. Ada habib Ali, Habib Idrus bin Abdillah, Habib Hasan Syarifah Syadiyah punya anak, dan semua dzuriyat kita harapkan melanjutkan perjuangan ini,” pungkasnya.

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG