PALU – Pakar telematika ITB yang belum lama ini membongkar secara ilmiah kepalsuan chat HRS dan FRZ dibacok kemarin malam, Sabtu (8/7) oleh sejumlah orang yang tak dikenal. Aksi premanisme ini mendapat banyak kecaman dari berbagai kalangan. Salah satunya dari tokoh muda Sulawesi Tengah, Rafani Tuahuns.

Ketua PII Sulteng ini mengecam aksi bar-bar yang dilakukan oleh para preman tersebut.

“Aksi ini sangat biadab. Bisanya aksi bar-bar ini beredar di negara hukum? Kami sangat mengecam aksi premanisme ini,” tandas Rafani, Ahad (9/7) di Palu

Rafani juga menyayangkan, aksi seperti ini terjadi berulang kali. Sebelumnya menurut dia aksi percobaan penembakan terhadap Habib Riziq di rumahnya petamburan terjadi, lanjut penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, dan saat ini kata dia, sangat disayangkan terjadi lagi aksi pembacokan.

“Sangat disayangkan, beberapa bulan lalu dikabarkan terjadi aksi percobaan penembakan kepada Habib Riziq, belum lama ini juga Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal dan bahkan pelakunya belum ditangkap sampai saat ini. dan kini pembacokan terjadi terhadap herman,” jelasnya

Menurut mahasiswa Fakuktas Hukum Universitas Tadulako itu, pada aksi tersebut pasti ada aktor intelektualnya dan direncakanan oleh sejumlah oknum. Maka Rafani menimta ketegasan dari pemerintah khususnya aparat yang berwenang untuk menemukan pelaku aksi premanisme tersebut.

“Aksi ini pasti ada atkor intelektualnya. Ini tidak boleh dibiarkan. Jangan sampai negeri ini hanya berslogan negara hukum tapi realitasnya menjadi negara premanisme, aparat harus mengusut tuntas masalah ini, ” tutupnya. (faldi)