Ketum PB Alkhairaat: Semangat Kultural dan Struktural Organisasi Dapat Penuhi Tuntutan Zaman

oleh -

PALU- Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Sulawesi Tengah HS Mochsen Alydrus menyebutkan Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua membangun filosofi kehidupan dengan ilmu dan taqwa.

“Dari sinilah kita mengembangkan pendidikan Alkhairaat, dalam substansial manaqib dibacakan berbagai hal menyangkut perjalanan perjuangan Habib Idrus atau Guru Tua kaitannya mengantarkan kemajuan pendidikan Alkhairaat hingga kini,” kata Ketua Umum PB Alkhairaat HS Mochsen Alaydrus dalam sambutannya pada Haul ke 56 Habib Idrus bin Salim Aljufri di Kompleks Alkhairaat, Ahad (21/4).

Ia menuturkan, perayaan haul momentum terbaik bagi kita semua dan keluarga besar Alkhairaat, mengenal sejarah perjuangan dan ketokohan Habib Idrus. Hal ini agar bisa mensinergikan nilai-nilai kehidupan dari guru tua, dalam mengembangkan perjuangan kita di Alkhairaat.

“Dan nilai-nilai itu selalu kita tanamkan dalam kehidupan kita sehari-hari,terutama. Pengurus besar Alkhairaat beserta jajarannya berkhidmat bersama meneladani prikehidupan dari guru tua kita cintai, “katanya.

Ia membeberkan, ketokohan Habib Idrus sebagai figur sentral diharapkan lembaga Alkhairaat mampu membangun sinergitas sebagai kekuatan kultural dan struktural Alkhairaat.

Kekuatan kultural sebut dia, merupakan nilai-nilai tradisi yang melembaga dan menjadi ciri khas organisasi Alkhairaat. Basis kultural Alkhairaat terletak pada kesanggupan setiap warga Alkhairaat dalam memahami, mengamalkan nilai-nilai khususiyah diajarkan Habib Idrus.

Sedangkan kekuatan struktural dimaksud kata dia, dukungan berbasis pada tata kelola organisasi dijalankan, sesuai perkembangan dinamika organisasi.

“Dan kita tidak melupakan nilai-nilai perjuangan Habib Idrus. Itulah kita maksud khitah perjuangan Habib Idrus,” urainya.

Ia berharap, baik kekuatan kultural dan struktural, keduanya merupakan simpul perjuangan Alkhairaat sekarang dan insya Allah mendatang.

“Dengan semangat kultural dan struktural, sehingga organisasi memiliki kesanggupan melakukan akselarasi tuntutan zaman,” pungkasnya.

Reporter : IKRAM