PALU – Pengurus Besar (PB) Alkhairaat mengadakan pertemuan bersama Ketua Utama Alkhairaat Habib Alwi bin Saggaf bin Muhammad Aljufri, yang juga dihadiri panita Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Alkhairaat ke-11, bertempat di Asrama Haji Transit Palu, Kamis (15/02).
Pertemuan yang dihadiri Ketua Umum PB Alkhairaat Habib Mohsen Alydrus, Sekjen PB Alkhairaat Jamaludin Mariadjang dan Panglima Garda Alkhairaat (GAL) H.Husen Habibu itu, mengevaluasi terkait kepengurusan Komisariat Wilayah (Komwil) tingkat provinsi dan Komisariaat Daerah (Komda) di tingkat kabupaten kota.
Ketua Utama Alkhairaat Habib Alwi bin Saggaf Aljufri, meminta PB Alkhairaat mengevaluasi kinerja kepengurusan Komwil dan Komda Alkhairaat di seluruh wilayah kerja Alkhairaat.
“Masih ada Ketua Komwil, maupun Komda yang abai terhadap tanggung jawab dan amanah yang diberikan, khususnya dalam memperhatikan kondisi Alkhairaat di wilayahnya,” kata Habib Alwi.
Habib Alwi menyinggung dengan mencontohkan kepengurusan Komda Alkhairaat di Kabupaten Sigi, dimana dalam kunjungannya di beberapa tempat di wilayah itu, pihak Komda Alkhairaat Sigi kurang memperhatikan, khususnya perkembangan pendidikan dalam hal ini Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Alkhairaat.
“Saya mengunjungi beberapa tempat di wilayah Sigi, ada beberapa MDA Alkhairaat kurang diketahui keberadaannya, bahkan ada MDA Alkhairaat di Desa Sunju bangunannya ada, tetapi guru gurunya tidak ada. Sementara muridnya ada ingin sekolah, dan hal ini tidak diketahui Komda Alkhairaat Sigi,” kata Habib Alwi.
Bahkan kata Habib Alwi, laporan Komda Alkhairaat hanya ada lima MDA Alkahairaat di wilayah itu, sementara diketahui, hampir di semua desa itu ada MDA Alkhairaat. Apalagi pemerintah daerah mensuport anggaran ke Komda setiap tahunnya. Tentunya batuan itu digunakan sebaik-baiknya untuk membangun Alkhairaat di wilayahnya.
“Ini baru contoh kecil di daerah terdekat, dan bagaimana dengan daerah yang jauh, namun ada Komda seperti Kabupaten Poso dimana Pemdanya memberikan anggaran kecil, namun Alkhairaat khususnya pendidikan berjalan dengan baik dan hidup,” ujar Habib Alwi.
Belum lagi hal-hal lain yang menjadi tanggung jawab pengurus wilayah dan daerah seperti, aset-aset yang ada di wilayah itu. Dan ada banyak aset seperti tanah tidak dimanfaatkan, yang pada akhirnya aset itu diambil alih atau diklaim oleh pihak lain.
Tentunya hal hal seperti ini perlu menjadi perhatian, agar kelembagaan Alkhairaat sejajar dengan kelembagaan pendidikan lainnya, sesuai dengan amanah pendiri Alkhairaat Habib Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua.
“Bila ada Komwil maupun Komda Alkhairaat yang diberikan amanah tidak menjalankan tanggung jawabnya, maka perlu dipertimbangkan untuk diganti saja,” tegasnya.
Reporter: HADY
Editor: NANANG