PALU – Ketua Utama Alkhairaat Habib Alwi bin Saggaf Aljufri menjelaskan makna mahabbah, tingkatan dan serta lingkup yang membuat seseorang memiliki kecintaan atau mahabbah. Hal itu habib terangkan pada Peringatan Haul ke 1 Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri dilaksanakan di Desa Wosu Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Ahad (21/8) pagi.
“Mahabbah dalam arti bahasa artinya kecintaan, atau kecenderungan jiwa pada sesuatu. Lawan katanya kebencian. Kalau dalam arti istilah kecenderungan lahir dan batin kepada orang yang dicintainya,” terang Ketua Utama Alkhairaat, Habib Alwi bin Saggaf Aljufri.
Habib Alwi menerangkan, pendapat Al Imam Al Gazali terhadap apa itu mahabbah. Kata habib mahabbah atau kecintaan itu melingkupi tiga hal, keindahan, kesempuranan budi pekerti, dan kedermawanan. Ia mencontohkan ketika sikap sahabat Nabi Muhammad Shalallah alaihi wa salam yang memiliki banyak probelem hidup. Karena kecintaan dan hati sahabat itu terpaut dengan nabi, masalah hidup berkurang.
“Dari sisi sahabat rasulullah kadang-kadang dalam hidup ini penuh persoalan, begitu bertemu Nabi, yang dengan hatinya yang terpaut dengannya sepanjang mata melihat persolan itu sudah terkuras, jadi ringan sedikit” ujar habib.
Lebih jauh Habib Alwi juga menerangkan peristiwa saat Abu Bakar Sidiq yang ingin mengikuti akhlak Nabi SAW. Saat akan memberikan makanan kepada seorang pengemis buta di sudut pasar. Abu Bakar radiallah anhu pun tidak tahan atas cacian, makian yang lontarkan sang pengemis itu. Lalu kemudian menyampaikan kabar bahwa orang yang menyuap dan memberikan makanan kepada pengemis itu adalah Nabi Muhammad SAW.
“Inilah betapa besar budi pekerti yang dimiliki Nabi Muhammad Shalallah alaihi wa salam,” kisahnya.
Rep: Nanang IP
Ed: Nanang