BOLMONG – Perjalanan Ketua Utama Alkhairaat HS.Alwi bin Saggaf Aljufri ke Sulawesi Utara bersama rombongan, menyinggahi sejenak, untuk melihat Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Qur’an Nahdatul Alkhairaat di Desa Cempaka Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Pada persinggahan di Ponpes tersebut, ketua Utama disambut Bupati Bolaang Mongondow Yusra Alhabsyi yang juga ketua Komisariaat Daerah (Komda) Alkhairaat Bolaang Mongondow.

Pertemuan tersebut, keduanya banyak berbincang terkait perkembangan Alkhairaat di Kabupaten Bolaang Mongondow, dan menginginkan agar madrasah-madrasah di wilayah tersebut terus berkembang menyebar kebaikan, menanamkan akhlakulkarimah, sesuai dengan ajaran pendiri Alkhairaat Alhabib Sayid Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua di tengah masyarakat.

Di kesempatan itu pula, Bupati Bolaang Mongondow Yusra Alhabsyi menyampaikan pihaknya telah membantu Ponpes Tahfidzul Qur’an Nahdatul Alkhairaat di Desa Cempaka, dengan membangun tiga lokal ruang belajar dan tahun ini ditargetkan sudah dapat dimanfaatkan.

Habib Alwi yang didampingi Sekretaris Umum (Sekum) Yayasan Alkhairaat H.Asgar Bashir Khan dan Sekretaris Majelis Dakwah PB Alkhairaat Ustad Arifin, sebelumnya telah disambut hangat pimpinan Ponpes Tahfidzul Qur’an Nahdatul Khairaat Ustad Ambo, para asatidz dan santri.

Pertemuan yang telah lama dinantikan bersama Ketua Utama Alkhairaat Habib Alwi itu, menjadi ajang pelepasan kerinduan pada Ketua Utama, sejak Habib Alwi hadir ke Ponpes tersebut tiga tahun lalu dengan meletakan batu pembangunan gedung asrama santri kala itu.

Di kesempatan pertemuan itu, Habib Alwi menyampaikan bahwa, di Ponpes ini tidak hanya proses mengajar saja yang diutamakan, namun tradisi kemasyarakatan juga perlu dipertahankan yang tidak bertentangan dengan syari’at Islam seperti syukuran dan pembacaan tahlil yang sudah dilakukan.

Selain itu kata Habib Alwi, di Pondok ini juga menjadi tempat penggemblengan apa yang telah didapat, untuk diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat.

“Setidaknya di lingkungan keluarga dengan menghormati orang tua, santun pada orang yang lebih tua, yang kecil kita sayangi,” ujar Habib Alwi.

Hal inilah yang perlu dilakukan dan diaplikasikan pada kisah nyata, tidak hanya masuk di otak namun juga dalam hati dan diamalkan.

“Itulah inti sari ilmu yang bermanfaat, bila Ilmu menjadi hujjah atau menghukum kita di kemudian hari, tentu sangat menyedihkan, lebih baik jangan menjadi orang yang berilmu,” tegas ketua Utama.

Bila ada perbuatan yang salah kita lakukan kata Habib Alwi, maka kesalahan itu akan kembali pada diri dengan sesuatu yang kita ketahui. Jangan sampai kesalahan yang dibuat terus berlarut-larut yang sudah diketahui itu salah. Karena orang yang berakal itu cukup dengan isyarat, dirinya paham bahwa itu salah.

Kunjungan Ketua Alkhairaat Habib Alwi di Ponpes Tahfidzul Qur’an Nahdatul Alkhairaat di Desa Cempaka Kabupaten Bolaang Mongondow itu, diisi dengan tanya jawab bersama santri oleh unsur ketua PB Alkhairaat H.Asgar Bashir Khan dan Majelis Dakwah Ustad Arifin.

Dilanjutkan, peninjauan bangunan asrama Ponpes setempat dan silaturahmi bersama asatidz.

Reporter: Hady