PALU – Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri, menerima kunjungan kerja Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dr Lia Kian, di kediamannya, Kelurahaan Kabonena, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, kemarin.
“Mereka datang ke sini untuk bersilaturahim. Kami berdiskusi secara umum saja karena memang mereka ingin tahu Alkhairaat, ingin tahu Pendiri Alkhairaat,” kata Habib Ali, saat ditemui awak media ini, Rabu (28/10) tadi malam.
Secara spesifik, kata Habib, pihak BPIP ingin mengenal lebih jauh soal-soal ke-Alkhairaat-an, maupun pendirinya yang pernah diusulkan untuk menjadi salah satu Pahlawan Nasional pertama dari Provinsi Sulawesi Tengah.
“Karena salah satu yang menjadi perhatian BPIP mengenai Alkhairaat ialah sebagai motor pergerakan kemajuan pendidikan dan sosial berlandaskan dakwah pada wilayah Sulawesi Tengah, kemudian menyebar ke pelbagai penjuru wilayah di Kawasan Timur Indonesia (KTI),” tuturnya.
Di hadapan BPIP, Habib juga menyampaikan dalam sikap bernegara Alkhairaat, sebagaimana nilai-nilai yang ada dalam Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, Alkhairaat juga ikut serta pada proses mendidik dari generasi ke generasi dalam rangka mencerdaskan bangsa. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran sarana pendidikan, mulai dari tingkat madrasah hingga universitas. Berikut sarana kesehatan yakni Rumah Sakit (RS) SIS Aljufri.
“Sementara untuk penerapan Pancasila dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, Alkhairaat sejak 91 tahun yang lalu telah ikut berkontribusi besar dalam menanamkan, maupun menjalankan norma-norma yang sesuai di tengah-tengah masyarakat Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Menanggapi itu, pihak BPIP menyampaikan akan kembali menggaungkan pengusulan Pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua) sebagai Pahlawan Nasional.
Pada akhir diskusi, Habib Ali menghadiahkan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP buku biografi Habib Idrus bin Salim Aljufri.
Reporter : Faldi
Editor : Rifay