PALU- Ketua Panitia Pengarah atau Steering Committee (SC) Muktamar Besar Alkhairaat ke XI, KH Zainal Abidin menyebutkan materi muktamar sudah rampung sekitar 90 persen untuk dibahas pada perhelatan Muktamar mendatang, di Kota Palu, pada 27 Juli sampai 29 Juli 2022.
“Materi itu antara lain rancangan dan keputusan muktamar, menyiapkan anggaran dasar (AD)/anggaran rumah tangga (ART) untuk dilihat dan diperbaiki oleh peserta muktamar,” kata KH Zainal Abidin, di Palu, Rabu (13/7).
Ia mengatakan, mengapa ada perbaikan AD/ART sebab sudah mendapat restu dari Ketua Utama Alkhairaat, mendiang Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri.
“Pada waktu itu ketua utama memberi izin untuk memperbaiki AD/ART, juga mempersiapkan rekomendasi-rekomendasi untuk dibahas peserta muktamar,” kata dewan pakar Alkhairaat ini.
Olehnya kata dia, secara umum apa yang menjadi tugas dan kewenangan panitia pengarah sudah rampung, bisa disebut 90 persen.
“Perdebatan-perdebatan sering terjadi dalam pembahasan anggota pengarah. Itu hal biasa bagian dari dinamika guna menuju perubahan-perubahan,” tuturnya.
Apalagi menurutnya Alkhairaat ini pada muktamar mendatang, sudah masuk abad ke dua.
“Artinya sudah 100 tahun, dan menuju abad ke dua Alkhairaat,”sebutnya.
Tentun menurutnya, hal ini dipersiapkan dengan baik dan matang untuk menyongsong hari kedepan yang sulit diprediksi secara pasti. Apa akan terjadi 100 tahun kedepan. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat pesat, maka Alkhairaat harus menghadapi abad kedua tersebut.
Ia berharap, muktamar kali ini bisa berjalan lancar, aman dan sukses dengan keputusan -keputusan akan bisa membawa Alkhairaat lima tahun kedepan.
“Guna menyongsong abad kedua,” katanya.
Itulah sebabnya jelas Ketua MUi Palu ini, dalam rancangan-rancangan tersebut pihaknya mempersiapkan bagaimana infrastruktur, manajemen, sistem digital , peningkatan sumber daya manusia dan lainnya di Alkhairaat itu sendiri.
“Karena kedepan tidak hanya bicara agama toh, tapi bicara bagaiamana pengembangan organisasi, bukan hanya tingkat Nasional, tapi bagaimana peran-peran Alkhairaat ditingkat Internasional,” bebernya.
Ia mengatakan, boleh jadi kita berbicara di konferensi Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Rabithah Alam Islami di Mekah dan lainnya.
“Kerja-kerja seperti itu tidak bisa ditutup, sebab kita hidup di era terbuka dan informasi begitu pesat. Harusnya dipersiapkan lima tahun kedepan ini,” katanya.
Muktamar Alkhairaat ke XI akan dihelat pada 27 Juli sampai dengan 29 Juli mendatang memilih pengurus besar (PB) Alkhairaat seperti ketua umum , sampai ke bawah, termasuk dewan pakar, pembina, ulama akan dipilih kembali peserta muktamar dengan sistem formatur.
Selaku ketua panitia pengarah mengimbau dan memberi saran untuk menyusun komposisi dan personalia, tidak harus diumumkan pada penutupan muktamar.
“Tetapi formatur diberi kesempatan untuk berdiskusi dan musyawarah kurang lebih satu bulan pasca muktamar, sehingga kepengurusan mendatang benar-benar sesuai bidangnya masing-masing,” pungkasnya.
Reporter: IKRAM