Ketua PMII Sebut Tanah Tadulako Pusat Radikalisme, Netizen Palu Marah

oleh -
Logo Kongres PMII

PALU- Pernyataan Ketua PB PMII, Aminudin Ma’ruf dalam salah satu media online nasional, soal alasan organisasi tersebut menggelar Kongres di Palu mendapat reaksi netizen (warga dunia maya). Pasalnya, Aminudin menyampaikan bahwa pihaknya memilih Kota Palu, karena dianggap sebagai wilayah pusat radikalisme.

“*tadolaku pula :3, dimana eh gerakan menentang ?, ini beneran dia bilang gitu ada video gak?

Org di palu aman tenteram damai *malah kalo bentrok gak pernah urusan agama,” tulis Edi Utomo.

“Biasa bahasa para penjilat klw tdk blg bgitu tdk dapat doi mrk, mungkin mrk lupa ya bgmn dakwah guru tua,” komentar  akun Cak Cak Imam Imam.

Mereka bertamu di tanah orang. Lalu mereka kata katai tanah tersebut..

BACA JUGA :  Tim Sepak Bola Sulteng Taklukkan Jateng 2-1 di Grup B PON 2024

Sangat tdk beradab..

Katanya tema yang diusung adalah menuju Indonesia Berkeadaban. Tapi mulutnya sangat tidak beradab.” tulis pula Rafani Tuahuns yang juga Ketua PII Sulteng.

Sebelumnya di salah satu media online nasional, dikutip pernyataan Aminudin Ma’ruf soal alasan memilih Kota Palu sebagai tuan rumah, karena dianggap sebagai pusat radikalisme. Dalam kutipan media tersebut, tertulis:

BACA JUGA :  Jurnalis Class Angkatan 10, OJK Ikutkan 38 Media Wilayah Sulampua

“”Pak presiden kami sengaja laksanakan kongres di Tanah Tadolaku bertema meneguhkan konsensus bernegara untuk Indonesia berkeadaban. Tanah ini pusat radikal Islam, di tanah ini pusat dari gerakan menentang NKRI, PMII sengaja membuat tanah ini untuk membuktikan jika PMII tidak sejengkal untuk mereka yang mau mengubah Pancasila dan mengancam NKRI kami tidak mundur. Sebelum kami maju ada Pak Tito yang maju duluan, ada kakak Banser, kalau Pak Tito sudah kalah baru PMII maju,” kata Aminudin. (FALDI)