PALU – Pimpinan MPR RI Abcandra Muhammad Akbar Supratman, bersilaturahmi dengan Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Ahad (30/03), di Kantor PB Alkhairaat, Jalan Sis Aljufri, Palu Barat.

Kehadiran pejabat senayan tersebut, disambut langsung Ketua Umum PB Alkhairaat Habib Mohsen Alaydrus, didampingi Sekjen PB Alkhairaat Jamaludin Mariajang, unsur pimpinan PB Alkhairaat KH.Husen Habibu dan Ashar Bashir Khan.

Hadir pula dari Pemerintah Kota Palu di wakili Asisten I dan perwakilan OPD terkait. Dalam pertemuan itu, banyak menceritakan perkembangan Alkhairaat dan juga sejumlah agenda yang akan dilakukan Alkhairaat secara bersama. Ih

“Untuk kemaslahatan umat khususnya Alkhairaat, saya akan selalu berupaya hadir dan ini sudah merupakan komitmen saya sebagai anak daerah,” kata Muhammad Akbar.

Dirinya juga sudah mendengar terkait salah seorang yang telah menjelekan pendiri Alkhairaat. Tentunya hal ini karena ketidakpahaman mereka tentang keberadaan lembaga Alkhairaat, yang memiliki ribuan madrasah dan terbesar di Indonesia timur.

“Untuk sebuah kebaikan dan menjaga ukhuwah Islamiyah saya menginginkan permasalahan ini terselesaikan secepatnya. Kalau memang PB Alkhairaat berkenan, dapat mengundang Fuad Plered bersama kelompoknya di acara Haul Guru Tua nanti, agar mereka tahu seberapa besar kecintaan masyarakat pada Guru Tua dan historis ke Alkhairaat,” sarannya.

Sementara Habib Mohsen di kesempatan itu banyak menaruh harapan pada anak-anak daerah yang telah berkiprah di senayan baik di DPR RI, MPR RI, DPRD RI maupun di jajaran kabinet Presiden Prabowo, agar dapat memperhatikan Alkhairaat.

“Secara kelembagaan kami selalu siap beraudensi membicarakan Alkhairaat kedepan, bersama teman-teman yang memiliki posisi penting di Jakarta, agar lembaga ini lebih memiliki bargaining di pemerintah pusat,” harapnya.

Gejolak yang terjadi di masyarakat terhadap perkataan penistaan Fuad Plered atas Guru Tua, merupakan spontanitas yang sulit dikontrol, namun semuanya dapat terkendali dengan tidak melakukan hal-hal yang merusak dan mengganggu masyarakat.

Reporter: Hady/Editor: Nanang