Ketua MA RI Ingatkan Jajaran Jaga Integritas

oleh -
Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia M. Syarifuddin, memakai Siga Kuning mendapat penjelasan dari pegawai PTSP PN Donggala sistem peradilan elektrik sebelum meresmikan ruang sidang utama PN Donggala, Selasa (6/2). (Foto : IKRAM/MAL)

DONGGALA – Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia Muhammad Syarifuddin, mengingatkan kepada jajarannya untuk menjaga integritas dalam memutus satu perkara, putusan tersebut harus mencerminkan keadilan bagi masyarakat.

“Hari ini saya diminta untuk meresmikan ruang sidang utama Pengadilan Negeri Donggala menggunakan nama saya, saya setuju saja. Tidak apa-apa silahkan,” kata Syarifudin dalam sambutanya meresmikan Ruang Sidang Utama Prof.DR.H.M. Syarifuddin,S.H.,M.H.,Pengadilan Negeri Donggala, Selasa (6/2).

Ia berharap bukan dari nama tersebut, siapapun dan apapun namanya yang penting putusan yang datang dari gedung ruang sidang kita, harus mencerminkan keadilan.

“Salah satu diantaranya jaga integritas,”tekan Syarifuddin.

Ia menyebutkan, sebaik apapun pertimbangan dan ilmiah seperti apapun putusan kita, jika integritas tidak ada, tidak ada gunanya.

BACA JUGA :  Kapolres Poso Resmi Buka Poso Sport Climbing Competition Kapolres Cup 2024

Oleh sebab itu kata dia, integritas tersebut dijaga dengan baik. PN sudah punya sarana dengan baik, setiap ruangan punya akses masuk, dan tidak sembarangan.

“Kan sangat baik, tapi kalau kita bawa orang masuk nda bisa dong, jangan seperti itu,” tegasnya.

Ia menuturkan, biasanya dalam lingkungan pengadilan tersebut, sudah lebih dulu tahu, siapa yang suka bermain. Sebab ada tanda-tanda.

BACA JUGA :  Pelita Prabu di Poso Siap Kawal Program Prabowo

“Suka terima tamu, pulang lambat-lambat, ada yang di tunggu. Tuh ketahuan tuh, yang begitu ingatkan!” selorohnya.

Ia mengatakan, kalau dia tidak mau diingatkan, maka ada sarana SIWAS sebagai aplikasi pelaporan. Di SIWAS, orang melaporkan identitasnya akan dirahasiakan.

“Lebih bagus diingatkan kawan kita, dari pada diingatkan orang lain,” ujarnya.

Ia mengatakan, satu saja orang berbuat integritasnya tidak baik, bukan cuma pengadilan tersebut rusak, namun seluruh lembaga peradilan.

Olehnya tekannya jagalah integritas tersebut, jangan pernah memutus perkara tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dengan sebaik-baiknya sebab sesuatu hal.

“Semakin dekat seseorang dengan Tuhan-Nya, semakin mulia integritasnya. Jika integritasnya baik yang berbicara disamping ilmu mumpuni, integritasnya baik, hati nuraninya bicara mana adil dan tidak adil,” pungkasnya.

BACA JUGA :  UIN Datokarama Berkomitmen Kuat Cegah Ekstremisme Kekerasan di Lingkungan Kampus

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG