PALU – Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Abdul Karim Aljufri, mengatakan, menjadi tuan rumah sebuah perhelatan besar seperti Musyawarah Nasional (Munas) XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), bukanlah perkara gampang, tetapi membutuhkan perjuangan untuk bisa mendapatkannya.
“Saya yakin, teman-teman di KAHMI Sulteng itu solid berjuang menjadi tuan rumah Munas, karena mereka percaya untuk menjadi tuan rumah sebuah even sebesar itu, pasti mendatangkan manfaat yang cukup besar bagi Sulawesi Tengah,” kata Abdul Karim Aljufri yang juga Sekretaris Umum DPD Partai Gerindra Provinsi Sulawesi Tengah kepada wartawan, Sabtu 19 September 2022 malam.
Memang, kata Abdul Karim Aljufri, jika melihat angka dana hibah Munas XI KAHMI Rp14 miliar itu besar. Tetapi di balik jumlah yang besar itu, harus pula dilihat manfaat lebih besar yang dihasilkan dari perhelatan Munas XI KAHMI 24 – 28 November 2022 mendatang. Baik itu manfaat langsung maupun tidak langsung.
“Bukan perkara mudah mendatangkan Presiden, Menko dan para menteri serta pejabat negara ke Palu. Nah, momentum Munas KAHMI itu para pejabat negara itu hadir. Itu kesempatan kita untuk mendapatkan manfaat dari kehadiran mereka ke Palu,” kata orang dekat Prabowo Subianto itu.
Abdul Karim Aljufri mengatakan, sebuah even besar yang diselenggarakan KAHMI dengan mendatangkan Presiden, Menteri dan para pejabat negara lainnya, bukan sesuatu yang mudah. Lantaran itu, Munas ini menjadi momentum penting bagi Sulawesi Tengah untuk memanfaatkannya demi kepentingan yang lebih besar.
“Kita tidak bisa menilai bahwa even itu hanya milik KAHMI semata, tetapi sesungguhnya itu menjadi milik kita bersama,” ujarnya.
Belum lagi, kata Abdul Karim Aljufri, kehadiran peserta penuh dan para peserta peninjau Munas XI KAHMI dari seluruh Indonesia dan perwakilan dari luar negeri, berdasarkan laporan panitia, sebanyak 6 ribu sampai 10 ribu orang, dapat dipastikan terjadi pergerakan ekonomi yang signifikan selama berlangsung Munas KAHMI.
“Belum lagi jika panitia menyediakan tempat untuk UMKM berjualan di arena munas nanti. Sebab yang saya baca dari media, ada tiga agenda yang di dalam Munas KAHMI itu. Ada Munas sendiri, kemudian KAHMI Expo dan Mimbar kebangsaan dan KAHMI Peduli. Itu artinya, akan mendatangkan manfaat yang nyata bagi kita di daerah ini,” jelasnya.
Selain itu, Abdul Karim berharao, setelah ada Munas XI KAHMI di Palu, ke depan Sulawesi Tengah juga berani menggelar acara-acara berskala nasional maupun internasional, baik itu berupa even budaya, seni dan olahraga.
“Terutama olahraga Pencak Silat berskala nasional dan internasional. Ke depan diharapkan dapat dilaksanakan di Sulawesi Tengah,” tandasnya. (*)