PALU – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Makodam XXIII/Palaka Wira, Sabtu (11/10/2025), bukan sekadar seremoni tahunan.

Bagi masyarakat dan pemerintah daerah Sulawesi Tengah, momentum ini menjadi penanda babak baru hadirnya kekuatan pertahanan yang lebih dekat dan lebih siap menjaga stabilitas kawasan.

Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, H. Moh. Arus Abdul Karim, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menilai kehadiran Kodam XXIII/Palaka Wira bukan hanya memperkuat sistem pertahanan, tetapi juga membuka ruang kolaborasi baru antara TNI dan pemerintah daerah.

“Ini bukan sekadar peringatan HUT TNI. Ini momentum bersejarah. Kini Sulawesi Tengah tidak lagi di bawah koordinasi Kodam XIII, tetapi memiliki komando sendiri. Ini menandai kemajuan besar yang patut kita syukuri,” ujar Arus Abdul Karim.

Menurut Arus, kehadiran Kodam XXIII akan memberikan dampak strategis, tidak hanya dalam konteks pertahanan, tetapi juga mendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan daerah. DPRD, kata dia, melihat sinergi antara pemerintah daerah dan TNI sebagai kunci terciptanya keamanan yang berkelanjutan.

“Sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat adalah fondasi utama pembangunan. Keamanan yang stabil menjadi prasyarat utama bagi investasi dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Perayaan HUT ke-80 TNI kali ini berlangsung semarak. Ribuan peserta mengikuti Palaka Wira Run yang menjadi pembuka acara, dilanjutkan dengan Panggung Gembira, Pasar Rakyat, dan Gala Lunch bersama jajaran Forkopimda.
Acara turut dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid, M.Si., Pangdam XXIII/Palaka Wira, Gubernur Sulawesi Barat, para bupati se-Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, serta jajaran TNI-Polri dan masyarakat umum.

Meski sarat hiburan, kegiatan ini tetap menyiratkan makna kebersamaan antara rakyat dan TNI. Spirit “TNI Bersama Rakyat” terasa nyata ketika para peserta dari berbagai kalangan—baik pejabat, prajurit, maupun warga—berbaur tanpa sekat.

Di akhir kegiatan, suasana keakraban terasa ketika pengundian hadiah dilakukan sambil diiringi musik dan tawa peserta. Namun di balik kemeriahan itu, terselip pesan mendalam: TNI lahir dari rakyat dan tetap mengabdi untuk rakyat.

Ketua DPRD Sulteng menegaskan, ke depan hubungan antara TNI dan masyarakat harus terus dipelihara dalam semangat gotong royong. “TNI kuat karena rakyatnya solid. Dan rakyat akan sejahtera jika daerahnya aman,” tutup Arus Abdul Karim. ***