PALU – Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, Moh Iqbal, mengatakan, banyaknya kasus sengketa pers yang terjadi disebabkan jurnalis yang mengabaikan kode etik.
“Hal ini terjadi, mungkin karena faktor kedekatan dengan narasumber dan tidak menunjukkan atribusi dirinya, menunjukkan kartu pers atau tanpa izin mengutip pembicaraan yang dianggap sebagai obrolan biasa,” demikian dipaparkan Iqbal saat pelatihan jurnalis bertema “Etika Berjunalistik” yang dilaksanakan Forum Pewarta Palu (FPP), di salah satu kafe di Kota Palu, Sabtu (12/12).
Selain itu, lanjut dia, saat ini makin banyak platform media, di mana kadang jurnalis ingin instan, sehingga komentar-komentar yang bertebaran di media sosial (medsos) seperti Facebook, Instagram, Twitter milik pejabat publik atau figur dikutip dan dianggap sebagai sikapnya.
“Padahal dewan pers tidak membenarkan atau melarang mengutip langsung tanpa konfirmasi kepada yang bersangkutan,” kata Ballo, panggilan akrabnya.
Selain Iqbal, turut hadir sebagai pemateri dalam pelatihan tersebut Fotografer National Geographic Indonesia, Joshua Marunduh, Jurnalis TV One Abde K Mari.
Ketua Panitia, Hendly, mengatakan, kegiatan ini selain untuk silaturahim sesama jurnalis, juga upaya untuk saling memberi pemahaman terhadap kerja-kerja jurnalis, khususnya etika.
Reporter : Ikram
Editor : Rifay