MOROWALI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Morowali baru saja menyelesaikan termin dua kerja sama vaksinasi Covid-19 dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sulawesi Tengah (Sulteng). Saat ini, kerja sama itu kembali berlanjut dan sudah memasuki termin tiga.
Di termin ketiga ini, lokus wilayah masih juga sama dengan termin sebelumnya, yakni di wilayah kerja Puskesmas Lantula Jaya, Wosu, Bahonsuai, Bungku Tengah, Bahomotefe dan Puskesmas Bahodopi.
Selain fokus vaksin booster, Dinkes juga masih tetap melayani dosis satu maupun dua, walaupun untuk dua dosis tersebut sudah melampaui target yang telah ditetapkan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Morowali, Dr. Marice, S.Sos., M.Kes, mengaku bersyukur karena minat masyarakat untuk mau divaksin, semakin terlihat.
Menurutnya, selain karena adanya edaran dari pemerintah terkait kewajiban vaksin booster, juga karena masyarakat sendiri yang sudah merasakan manfaat dari vaksin.
“Sehingga sudah terlihat ada perubahan. Dari yang sebelumnya tidak mau vaksin, sekarang sudah semakin terlihat kesadaran masyarakat,” ujarnya kepada media ini, Rabu (10/09).
Tentunya, kata dia, hal itu juga tidak lepas dari adanya peran BIN dan kerja sama yang baik dengan pihak Dinkes, utamanya dalam membangun kesadaran masyarakat agar mau divaksin.
“Sudah mulai terlihat peningkatannya untuk booster. Walaupun tidak terlalu signifikan, tapi menurut kami ini ada kemajuan. Dalam sehari kenaikannya bukan hanya nol koma sekian, tapi rata-rata naik satu persen. Ini merupakan hal yang luar biasa bagi kami,” ujarnya.
Secara umum, kata dia, capaian vaksin booster di Kabupaten Morowali sudah berkisar 9,8 persen.
“Jadi memang disini ada perubahan perilaku yang baik dari masyarakat untuk mau divaksin,” katanya.
Sama dengan daerah lain, saat ini Dinkes Morowali juga sedang melaksanakan vaksinasi booster dua atau dosis empat yang masih dikhususkan kepada tenaga kesehatan (nakes),
“Jadi pelaksanaan booster dua untuk nakes ini untuk menindaklanjuti surat edaran yang turun melalui Bupati Morowali,” katanya.
Untuk stok atau ketersediaan semua jenis vaksin sendiri, menurutnya masih tetap aman. Jika ada kekurangan, maka pihaknya langsung berkoordinasi ke pihak provinsi, sehingga tidak sampai kehabisan.
Untuk mencapai target booster dan terbentuknya herd immunity, Dinkas Morowali juga tetap membuka pelayanan setiap hari di setiap puskesmas, sembari memberikan imbauan, edukasi dan pengertian kepada masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinnya sampai ke booster. ***