PARIMO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menyatakan telah menjalin kerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam pelaksanaan vaksinasi, guna membentuk herd immunity masyarakat.
Kepala Dinkes Parimo, Elen Nelwan, Kamis (07/07), mengaku, pihaknya dan BIN siap melaksanakan vaksinasi di 23 kecamatan yang ada di Parimo. Hanya saja, kata dia, perlu melihat dari kesiapan masyarakat.
Untuk daerah terpencil, pihaknya melibatkan beberapa pemangku kepentingan, di antaranya camat, kepala desa serta kader posyandu.
“Sebelumnya kami memberikan penyuluhan kepada masyarakat terpencil agar tidak ragu saat disuntik. Setelah diberikan pemahaman, Alhamdulillah sebagaian wilayah tersebut sudah mendapatkan vaksinasi,” pungkasnya.
Di tahap ini, Dinkes dan BIN menargetkan 450 dosis vaksinasi Covid-19 untuk dua bulan ke depan.
Dinkes sendiri menyasar empat kecamatan dalam rangka mencapai target tersebut, yakni Kecamatan Balinggi, Parigi, Kasimbar dan Kecamatan Mepanga.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Menular, Dinkes Parimo, Fauziah Al Hadad, mengatakan, kerja sama dengan BIN sendiri sudah dilakukan sejak 2021 hingga saat ini.
Kata dia, kegiatan vaksinasi yang dikerjasamakan dengan BIN, lebih difokuskan pada lokasi sulit terjangkau, terisolir, terpencil, tertinggal dan memiliki potensi sasaran yang cukup tinggi.
“Sasarannya mulai dari dosis satu dan dua maupun booster, dengan jenis vaksin yaitu Sinovac, Pfizer dan Moderna,” ungkapnya.
Berdasarkan data pelaksanaan vaksinasi di Parimo, capaian dosis per tanggal 6 Juli, masing-masing pada dosis satu 78.84 persen, dosis dua 52,14 persen dan dosis tiga atau booster mencapai 10.03 persen.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya masih mengalami sejumlah kendala dalam proses vaksinasi, di antaranya keterbatasan stok vaksin.
“Di beberapa daerah dan di Gudang Farmasi Dinkes Sulteng mengalami kekosongan. Sehingga, berdampak pada proses capaian vaksinasi per harinya,” jelasnya.
Reporter : Mawan