Kepala DLH Sulteng Ungkap Sejarah Lahirnya HPSN

oleh -
Kepala DLH Sulteng, Moh Sadly Lesnusa, menyampaikan sambutan di acara peringatan HPSN Tingkat Provinsi Sulteng, di Tinggede Sigi, Selasa (28/02). (FOTO: media.alkhairaat.id/Hamid)

SIGI – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Moh Sadly Lesnusa mengungkapkan sejarah lahirnya peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) saat kegiatan kerja bhakti massal, di Kelurahan Tinggede Kabupaten Sigi, Selasa (28/02).

Kata dia, HPSN yang diperingati setiap tanggal 21 Februari itu untuk mengenang peristiwa di TPA Leuwigajah, Cimahi Jawa Barat.

Sampah yang tidak terolah dengan baik, menjadi mesin pembunuh yang merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa pada 21 Februari 2005 silam.

“Peristiwa tersebut terjadi akibat tingginya timbulan sampah disertai curah hujan yang tinggi sehingga terjadi ledakan gas metana pada tumpukan sampah. Akibatnya 157 jiwa melayang dan dua kampung yakni Cilimus dan pojok hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari TPA Leuwigajah,” tutur Sadly.

BACA JUGA :  HUT Golkar akan Dilanjutkan Kampanye BERAMAL, Panitia Sudah Konsultasikan ke Bawaslu

Ia mengatakan, HPSN Tahun 2023 yang mengusung tema “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat” bertujuan agar masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan dan terus melakukan pemilahan sampah dari sumbernya.

Kata Sadly, yang menjadi perhatian penting dalam peringatan tahun ini adalah pentingnya pengelolaan limbah atau sampah dalam mendukung upaya penurunan tingkat emisi gas rumah kaca, melalui pencapaian zero waste dan zero emission dalam pengelolaan sampah yang dicapai secara bertahap.

Sehingga, kata dia, untuk mencapai hal ini upaya pemilahan sampah, dan pengolahan sampah melalui pusat-pusat daur ulang maupun TPS3R, menjadi sangat penting.

Puncak peringatan HPSN tingkat Provinsi Sulteng tersebut dirangkai dengan Gerakan Nasional Compost Day, Kompos Satu Negeri”, bekerja sama dengan pemerintah Kota Palu dan Pemerintah kabupaten Sigi.

BACA JUGA :  Jokowi ke Ahmad Ali: Kenapa Capek-Capek Jalan, Survei Sudah Paling Tinggi

Kegiatan terdiri dari beberapa rangkaian, yakni Gerakan Kebersihan Lingkungan yang sudah dimulai pada awal Februari 2023, orasi lingkungan Moh Nur Sangadji, dan sebagainya.

Reporter : Hamid/Editor : Rifay