PALU – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palu tengah melaksanakan pelatihan petugas pendataan potensi desa (podes) 2021 secara online selama tiga hari, sejak tanggal 27 sampai 29 Mei 2021.
Kepala BPS Kota Palu, GA Nasser, mengatakan, salah satu tujuan dari pendataan Podes adalah untuk melihat sejauhmana capaian pembangunan yang ada di masing-masing daerah, utamanya desa/kelurahan.
Kata dia, Podes 2021 merupakan instrumen penting, karena data yang dihasilkan akan menggambarkan potret terkini kondisi yang ada di desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota.
“Manfaat data Podes 2021 nantinya akan sangat banyak dan beragam, misalnya dapat digunakan identifikasi tipologi wilayah seperti perkotaan-perdesaan, penentuan desa tertinggal, rawan bencana, tingkat kesulitan geografis, dan menyedikan data untuk menghitung indikator pembangunam/kemajuan desa kelurahan,” urai Nasser kepada Media Alkhairaat, Sabtu (29/05).
Menurutnya, petugas podes adalah pegawai organik BPS sebanyak 11 orang, yang dibimbing langsung oleh instruktur daerah yang saat ini menjabat sebagai koordinator fungsi statistik sosial.
“Pendataan Podes kali ini menggunakan CAPI (berupa tablet Computer-Assisted Personal Interviews),” tuturnya.
Pelaksanaan lapangan Podes 2021 dimulai tanggal 2 hingga 30 Juni 2021. Pendataan ini akan menyasar semua desa/kelurahan, kecamatan serta kabupaten/kota di seluruh Indonesia termasuk 46 kelurahan dan 8 kecamatan di Kota Palu.
Dalam pendataan ini, narasumber utama dapat dibagi pada tiga kelompok data, yaitu aparat desa/kelurahan dan narasumber lain yang berwenang dan relevan (kepala desa/lurah, sekretaris desa/lurah, kaur/kasi).
Kemudian aparat kecamatan (camat dan narasumber lain yang relevan petugas puskesmas, instansi terkait) serta sekretaris daerah atau narasumber lain instansi terkait.
“Karena itu, dukungan semua pihak sangat dibutuhkan oleh BPS dalam rangka menyukseskan kegiatan pendataan Podes 2021,” harap Nasser.
Reporter : Irma
Editor : Rifay