PALU – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulteng, Selasa (18/06) malam, di salah satu hotel di Kota Palu, kembali melaksanakan Advokasi Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) berbasis komunitas,orang, profesi, TNI dan Polri.

Kegiatan juga dirangkaikan dengan pertemuan integrasi Kampung Keluarga Berencana (KB) bersama mitra kerja Tingkat provinsi, kabupaten dan kota.

Peserta keagiatan itu berjumlah 73 orang. Terdiri dari, Tim Penggerak (TP) PKK Tingkat kecamatan kabupaten/kota 14 orang, TP PKK tingkat desa/kelurahan 14 orang, Babinsa kabupaten/kota 16 orang, Bhabinkamtibmas kabupaten/kota 16 orang, dan Intern Perwakilan BKKBN Sulteng 13 orang.

Ketua Panitia, Suryani dalam laporannya menyampaikan,  kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai pelaksanaan program KKBPK, serta meningkatkan semangat kemitraan dengan mewjudukan peran serta yang nyata dalam Revitalisasi program KKBPK, dan mendorong terjadinya proses perubahan Pengetahuan Sikap Perilaku (PSP)  kearah yang positif.

Peserta pertemuan integrasi Kampung KB bersama Mitra Tingkat provinsi dan kabupaten/kota di salah satu hotel di Kota Palu, Selasa (18/06) malam (FOTO : MAL/YAMIN)

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Tenny C. Soriton yang membuka kegiatan berujar, kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat telah memberikan kemudahan dan menjadi faktor pendorong peningkatan kualitas kegiatan Advokasi dan KIE, harus diimbangi oleh kemampuan Sumber Daya Manusia yang merupakan salah satu ikon penting kegiatan.

“Perlu disadari kondisi keterbatasan SDM pelaksana Program KB di lini lapangan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, sehingga perlu ditempuh upaya antisipasi agar pelaksanaan kegiatan Advokasi dan KIE tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya,”ucapnya.

Olehnya, Tenny berharap pertemuan itu dapat memberikan pembekalan kepada para peserta, karena pembekalan tersebut sangat penting agar para kader dapat menjawab segala tantangan pekerjaan ke depan, sekaligus sebagai evaluasi kebijakan dan strategis yang telah ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Renstra BKKBN 2015-2019.

“Seperti mkita ketahui, target sasaran strategis yang harus dicapai BKKBN tahun 2019 sesuai dengan yang tertuang dalam Renstra BKKBN 2015-2019  adalah, angka kelahiran total perwanita usia subur 15 sampai 49 tahun sebesar 2,33 anak perwanita, pemakaian kontra sepsi  60,9 persen, kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi 10,26 persen, peserta KB aktif yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang 10,26 persen, dan tingkat putus pakai kontrasepsi 25,3 persen,”tandasnya. (YAMIN)